Tabik puuunnn…
Kisruh penusukan yang berujung maut dan pembakaran rumah kepala kampung di Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu (17/5/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, semakin menguatkan frasa “Media Sosial Membakar Dunia, Jurnalisme Memadamkannya.” Frasa ini diperkenalkan oleh Deb Roy, seorang peneliti media dan Direktur MIT Center for Constructive Communication, Amerika Serikat, pada 2021.
Deb Roy, ilmuwan komunikasi asal Amerika Serikat, memperkenalkan gagasan ini sebagai respons terhadap meningkatnya disinformasi dan polarisasi yang dipicu oleh media sosial. Apa yang terjadi di Terusan Nunyai mencerminkan kekhawatiran Deb Roy empat tahun lalu.
Perselisihan di Terusan Nunyai bermula dari perdebatan di TikTok terkait konten dugaan penyelewengan Bantuan Pangan Nasional (Bapang) berupa beras, yang menyeret nama Kepala Kampung Su. Akibat perselisihan ini, terjadi perkelahian antara Sa dan AS di Pasar Bandar Agung, Terusan Nunyai.
Dalam perkelahian tersebut, AS menusuk Sa dengan pisau, menyebabkan luka tusuk di leher dan dada kiri. Sa meninggal dunia akibat luka-luka tersebut.
Tak terima atas kematian itu, sekelompok massa yang marah melakukan aksi anarkis dengan membakar rumah Kepala Kampung Su. Selain rumah, massa juga membakar kantor pelayanan publik, sebuah warung, dan 15 kendaraan yang terdiri dari 3 mobil dan 12 sepeda motor.
Bara api di media sosial (medsos) pun akhirnya merembet ke dunia nyata. Nyawa dan harta benda ikut melayang.
Fakta ini menunjukkan bahwa adagium yang dibangun—“Maha benar netizen dengan segala kontennya”—amat berisiko tinggi bila dibiarkan bebas menyampaikan informasi. Gilanya lagi, kini informasi sudah diklaim sebagai berita, dan semua orang merasa bisa jadi pewarta alias jurnalis.
Padahal, informasi dan berita adalah dua makhluk berbeda kasta dan jenis. Informasi itu hanya sebatas “katanya”, sementara berita berkasta lebih tinggi karena memuat fakta dan data—bukan sekadar kabar burung.
Inilah yang memicu kerusuhan: informasi sekelas “katanya” dipublikasikan tanpa diuji dengan cek, ricek, bahkan triple check. Kasus ini sekali lagi menjadi peringatan betapa mengerikannya bila informasi dikelola tanpa ilmu jurnalistik. Hanya bermodal “katanya”, sebuah informasi bisa berubah menjadi konten yang membakar.
Itulah sebabnya Deb Roy menyampaikan ide ini dalam berbagai forum publik, termasuk pidatonya di World Economic Forum dan dalam wawancara-wawancara media. Semua itu adalah bagian dari upaya mendorong komunikasi yang lebih konstruktif di era digital.
Ia menyerukan pentingnya peran jurnalisme profesional dalam meredakan ketegangan sosial dan menyajikan informasi yang akurat. Terlebih di era digital yang serba cepat, media sosial telah menjelma menjadi pedang bermata dua.
Di satu sisi, ia memudahkan komunikasi dan akses informasi. Namun di sisi lain, ia bisa menjadi pemicu konflik dan penyebaran informasi palsu alias hoaks.
Dari kasus ini juga, perlu ada langkah bersama untuk mengurangi dampak negatif media sosial melalui berbagai upaya nyata. Misalnya:
Edukasi literasi digital: Masyarakat perlu dibekali kemampuan mengenali dan memverifikasi informasi sebelum membagikannya. Ini yang sering dikampanyekan lewat tagline “Saring sebelum Sharing.”
Penegakan hukum: Pemerintah harus menegakkan hukum yang melindungi masyarakat dari penyebaran informasi palsu dan pelanggaran privasi.
Peran aktif platform media sosial: Perusahaan teknologi harus bertanggung jawab dalam mengawasi konten yang beredar di platform mereka dan mengambil tindakan tegas terhadap penyebaran informasi yang merugikan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan media sosial dapat menjadi alat untuk memperkuat, bukan merusak tatanan sosial. Ingat, jarimu adalah harimaumu. (***)
Salam,
Amiruddin Sormin (Wartawan Utama)
Berikan Komentar
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan media sosial dapat menjadi alat...
783
Bandar Lampung
8536
Bandar Lampung
4763
110
23-May-2025
176
23-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia