Tabik puuunnn
Tiongkok kini tengah mati-matian mengubah citra dengan menempuh jalan panjang dari negara yang dijuluki "peniru dunia" menjadi kekuatan teknologi global. Transformasi ini bukan hanya soal inovasi teknis, tapi juga soal membangun kepercayaan bahwa "Made in China" kini berarti canggih dan dapat diandalkan.
Tiongkok pun menjalankan pendekatan diplomasi teknologi dalam beberapa bentuk utama yakni diplomasi digital: Pemerintah Tiongkok aktif menggunakan platform digital global untuk menyebarkan pengaruh kebijakan luar negeri, termasuk dalam kerja sama teknologi informasi, pengembangan AI, dan pemrosesan data besar (big data).
Kemudian diplomasi energi dan infrastruktur dan diplomasi pertahanan: dengan menjadi eksportir utama peralatan militer ke negara-negara Asia Selatan seperti Pakistan, yang menunjukkan kekuatan teknologi pertahanan mereka di kawasan yang juga berdampak geopolitik bagi Indonesia.
Dan, diplomaai itu pun akhirnya menembus Lampung dalam pusaran teknologi luar angkasa. Penandatanganan LoI oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dengan Star.vision Aerospace Ltd, menjadi preseden penting diplomaai teknologi itu. Satelit Lampung-1 dirancang untuk menyatukan data satelit dengan kecerdasan buatan onboard.
Dengan teknologi ini, Lampung akan memiliki kemampuan deteksi dini terhadap kerusakan lingkungan, potensi panen, serta pengawasan wilayah laut secara real-time, tanpa harus bergantung pada pusat data nasional. Proyek ini juga mencerminkan kecanggihan teknologi sipil Tiongkok yang terbukti dalam sistem pertahanan dan luar angkasa, kini dialihkan ke ranah pembangunan daerah berbasis data di Indonesia.
Kini, dominasi teknologi China tidak hanya berlangsung di sektor sipil, tapi juga terbukti dalam konflik militer. Dalam ketegangan terbaru antara India dan Pakistan, jet tempur J-10C buatan China digunakan Pakistan untuk menembak jatuh Rafale milik India dengan rudal PL-15E. Ini membuktikan efektivitas alutsista Tiongkok di medan tempur dan mengukuhkan reputasi Beijing sebagai eksportir sistem pertahanan canggih.
Meski Pakistan kalah secara keseluruhan dalam konflik tersebut, kemenangan taktis lewat peralatan China menjadi perhatian dunia. Teknologi inilah yang kini mulai merambah ke sektor non-militer seperti sistem satelit dan pemantauan sipil di Lampung.
Penetrasi teknologi tinggi Tiongkok ke Lampung melalui proyek satelit bukan hanya kerja sama teknis. Tetapi cerminan diplomasi strategis Beijing di tingkat daerah hingga menembus Lampung.
Bagi Lampung, ini adalah lompatan besar menuju transformasi berbasis data, sekaligus menjadi bagian dari peta besar pengaruh global Tiongkok. Kehadiran Lampung-1 bukan sekadar citra dari angkasa, melainkan sinyal kuat bahwa Lampung kini menjadi bagian dari orbit diplomasi teknologi global.
Tantangannya ke depan adalah menjaga kedaulatan data. Kemudian memastikan teknologi asing benar-benar menjadi alat kemajuan, bukan ketergantungan. (***)
Salam
Amiruddin Sormin (Wartawan Utama)
Berikan Komentar
Tantangannya ke depan adalah menjaga kedaulatan data. Kemudian memastikan...
733
Bandar Lampung
4869
Lampung Selatan
4638
148
31-May-2025
178
31-May-2025
225
31-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia