Hal ini karena netizen Indonesia masih suka menyebar konten hoax, menipu di medsos, dan sering menyebar ujaran kebencian (hate speech). Pada titik inilah netizen masih dianggap buih di pantai. Ada tapi masih dianggap gelembung yang tak mampu memecahkan karang.
Tapi Tik Toker Bima telah mengubah anggapan itu. Kontennya berhasil menyita perhatian lebih dari 3 juta viewers, bahkan membuat para penguasa sulit menelan hidangan di depan meja perjamuan. Sambil berguman, "Jangan-jangan KPK sedang mengintai kita gara-gara konten ini."
Kalau ada yang kemudian mempermasalahkan kualitas konten itu, saya katakan itulah gaya Tik Toker yang sasarannya menyerang lima titik syaraf komunikasi manusia. Jangan paksa Bima harus bicara seperti pengamat, akademisi, dan analis. Karena selama ini, akademisi, analis, dan pengamat cuma tong sampah bagi penguasa di Lampung. Jadi bahan bully-an dan tertawaan.
Gaya penyampaiannya memang harus pakai diksi 'dajjal'. Kalau tidak seperti itu, tak akan viral dan tak akan jadi perhatian Menteri, DPR RI, selebritis, dan pesohor lainnya. Silakan pakai diksi yang lebih edan dari 'dajjal' asal aspirasi masyarakat tersalurkan.
Saya tak ingin berlama-lama menyesali diri sebagai jurnalis saat berhadapan dengan Bima. Saya bangga, karena ada patner yang sepaham dengan tugas jurnalistik.
Teruslah memproduksi konten yang menyuarakan mereka yang tak mampu bersuara. Sampai suatu saat bangsa ini mengakui kalian sebagai pilar kelima demokrasi. (***)
Salam,
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
22838
701
18-Apr-2025
345
17-Apr-2025
359
17-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia