RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.com): PT Central Proteina Prima Tbk (CP Prima) akhirnya mengizinkan infrastrukturnya dipakai untuk mengaliri listrik PLN. Izin itu membuat petambak yang selama sulit mendapat listrik tak lama lagi bakal mendapat aliran listrik PLN.

Sejak putus hubungan kemitraan inti-plasma berakhir, ribuan petembak Bumi Dipasena budidya udang secara mandiri, karena tak lagi dapat aliran listrik dari pihak inti. Mereka menggunakan genset pribadi untuk menggerakan kincir, untuk penerangan, dam  kebutuhan rumah tangga.

"Ini adalah kabar baik untuk seluruh masyarakat Bumi Dipasena Kecamatan Rawajitu Timur. Kami dapat informasi CP Prima memberian jawaban resmi atas surat PLN Lampung dengan memberikan izin untuk penggunanaan infrastruktur jaringan PLN di wilayah pertambakan Bumi Dipasena," kata Ketua Perhimpunan Petambak Pengusaha Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung), Nafian Faiz, Kamis (28/3/2019).

Menurut Nafian, ini perlu diapresiasi karena hampir tujuh tahun tidak menikmati penerangan yang memadai. Kondisi ini sangat menyulitkan budidaya udang tanpa listrik PLN. Akibatnya, petambak mengeluarkan banyak biaya operasional budidaya udang karena harus membeli solar untuk menghidupkan genset. "Tentu ini makin menggairahakan masyarakat dalam kehidupan sosial," kata Nafian.

Perjalanan izin ini bermula ketika PLN menyurati CP Prima pada 6 Maret 2019, lewat surat nomor 006/MNJ.00.04/P2K-Lampung/2019 yang diteken Badruz Zaman Manager Unit Pelaksana Proyek Ketanagalistrikan Distribusi PT PLN Lampung. Surat balasan PT CP Prima bernomor Ref : 07/CPP/LPG/LG-RO/lll/2019 tanggal 19 Maret 2019 yang ditandatangani Irman Tirtairyadi sebagai Direktur Utama, menyatakan mendukung sepenuhnya upaya pemerintah untuk menerangi seluruh wilayah yang belum dialiri listrik dan memberikan izin pemanfaatan lahan miliknya di pertambakan Dipasena untuk infrastruktur jaringan PLN. (PRO1)