LABUAN BAJO (Lampungpro.com)-Pembentukan Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo terus dikebut pemerintah. Ditargetkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang BOP Labuan bajo in tuntas pada April 2017.
Kelompok Kerja (Pokja) 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mencatat draf final Perpres BOP Labuan Bajo sudah dilaporkan ke Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan.
Ia menjelaskan, berdasar delineasi oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang, area BOP Labuan Bajo terbagi dalam dua lokasi di Kabupaten Manggarai Barat yakni di kawasan Batu Cermin dan hutan produksi Bowo Sie.
Menurutnya, di Kemenko Maritim ada kelompok kerja yang bertugas mendukung infrastruktur dan pariwisata. Pokja di Kemenkomar itu akan membantu Pokja 10 Destinasi Prioritas Kemenpar dalam mengkoordinasikan kementerian atau lembaga terkait urusan pariwisata.
Meski demikian, Pokja 10 Destinasi Piroritas Kemenpar tak harus menunggu regulasi tuntas. BOP Labuan Bajo. Sebab, upaya untuk menggaet wisatawan sudah dilakukan dengan berbagai terobosan.
Selain itu, akan ada festival dan pelatihan wisata kuliner Labuan Bajo. Bahkan kini sudah ada kampung khusus kuliner di sana yakni Kampung Ujung dan Kampung Tengah binaan Marina ASDP.
Ada pula FamTrip Travel Agent Tour Operator yang diikuti 11 warga negara Korea Selatan. Mereka langsung diajak ke lokasi diving. Labuan Bajo memang punya lokasi diving nomor dua terbaik dunia setelah Raja Ampat. Merujuk versi CNN International, keindahan lokasi diving Labuan Bajo bahkan mengalahkan Kepulauan Galapagos di Amerika Latin.
Kementerian Luar Negeri bahkan ikut mengkampanyekan Labuan Bajo. Akan ada kunjungan dari Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) yang melibatkan enam diplomat senior Indonesia dan delapan diplomat asing di Labuan Bajo.
Hanya saja, untuk amenitas memang masih perlu tambahan. Data terakhir menunjukkan ada permohonan pembuatan homestay sebanyak 303 kamar, jumlah itu meliputi renovasi kamar dan pembangunan vila baru.
Selain itu, ada persoalan dalam mengajak pelaku industri pariwisata untuk bergabung ke Indonesia Travel Xchange (ITX). Sejauh ini jumlah pelaku industri wisata Labuan Bajo yang mendaftar ke ITX baru 21 perusahaan.
Tetapi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tetap mendorong industri di Labuan Bajo agar go digital. Tidak ada pilihan lain, wajib go digital, jika ingin menjadi pemain global. "Manfaatkan fasilitas yang terbaik di ITX, untuk memajukan perusahaan. Ingat future customers adalah digital lifestyle," ujar Arief Yahya.
Menurutnya, butuh pendamping dan akses internet di Labuan Bajo untuk input data bersama. Potensi yang ada adalah dengan menggunakan Rumah Kreatif BUMN di kantor Telkom Labuan Bajo.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
372
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia