Tabik puuunnn....
Tiga kali perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa wilayah di Lampung, menyimpulkan tak ada yang berubah, sejak kebijakan itu diberlakukan. PPKM Level 4 yang mulai diberlakukan di Kota Bandar Lampung pada 20-25 Juli 2021, lalu diperpanjang 26 Juli-2 Agustus 2021, dan diperpanjang kembali 3-9 Agustus 2021, tak membuat Kota Tapis Berseri ini keluar zona merah.
Malah, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 Covid-19 di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua, status Level 4 di Lampung diperluas ke Kabupaten Pringsewu, Tulangbawang Barat, Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Lampung Barat. Perpanjangan ini membuat kalangan hotel di Bandar Lampung mengibarkan bendera putih, tanda menyerah.
Meluasnya wilayah PPKM di Lampung bukan tanpa sebab. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan, Riau dan Lampung �menjadi provinsi di luar Jawa-Bali yang paling tinggi angka kematian akibat Covid-19. Berdasarkan data per 4 Agustus 2021, Riau melaporkan kematian akibat Covid-19 sebanyak 2.755 orang.
Sedangkan, di Lampung ada 2.332 yang wafat karena Covid-19. Parahnya lagi, Lampung tercatat sebagai daerah dengan tingkat vaksinasi Covid-19 terendah di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 5 Agustus 2021 Lampung terendah menerima dosis pertama vaksin Covid-19, hanya 9,33%.
Meski berlalu seminggu sejak angka itu dirilis, posisi belum berubah. Kematian akibat Covid-19 di Lampung masih rangking dua nasional dan vaksinasi masih yang terendah.
Kondisi ini bisa dibilang ironis, mengingat Lampung hanya berjarak beberapa jam dari pusat kekuasaan, Jakarta. Bukan berbilang hari untuk sampai Jakarta, tapi berbilang menit.�
Tingginya kematian akibat Covid-19 di Lampung paling tidak berdasarkan tiga hal yakni minimpanya pasokan oksigen, vaksinasi yang rendah, dan langkanya obat Covid-19. Satu-satunya yang membuat saya bisa senyum dalam penanganan Covid-19 di Lampung adalah pembayaran insentif tenaga kesehatan nomor tujuh nasional.
Memang tak satu pun yang pengalaman menghadapi Covid-19. Namun setelah hampir dua tahun dikepung pandemi ini, seharusnya sudah khatam belajarnya. Sehingga, bisa membuat prediksi enam hingga setahun kemudian apa yang akan terjadi di Lampung.
Cuma bisa jor-joran kampanye 3M hingga tambah menjadi 5M, bukan lagi ukuran keberhasilan. Saya sependapat dengan ucapan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang mengatakan, "Terpapar Covid-19 ngak apa-apa, tapi jangan meninggal.", karena memang sulit menjaga mobilitas masyarakat.
Kalimat Siti Fadilah Supari itu sekaligus menyiratkan agar kita siap dengan oksigen, obat-obatan, dan vaksin. Masalahnya, oksigen, obat-obatan, dan vaksin tak ada yang diproduksi di Lampung.�
Jadi, sebagaimana kata bijak ekonom "Kalau pandapatan asli daerah (PAD) daerahmu minim, permudahlah investasi masuk". Kalimat itu bisa dipadankan menjadi, "Kalau daerahmu tak ada oksigen, obat-obatan, dan vaksin, panda-pandailah bergaul dan merayu mereka yang punya oksigen, obat-obatan, dan vaksin."
Bagi saya, sekarang ini tolok ukur keberhasilan pemimpin di Lampung ini bukan lagi pertumbuhan ekonomi, apalagi yang cuma direkayasa. Tapi bagaimana bisa mengamankan stok oksigen, vaksin, dan obat-obatan Covid-19 hingga dua tahun ke depan, karena kita tak tahu kapan pandemi ini berakhir. Percayalah, tanpa direkayasa pun kalau sektor ekonomi bergerak pertumbuhan ekonomi akan naik.
Salam,
�
Amiruddin SorminWartawan Utama
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
20425
Bandar Lampung
11006
Gerbang Sumatera
4802
367
12-Apr-2025
365
12-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia