Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Yuk, Pacu Adrenalin di Desa Wisata Nglinggo dengan Kendaraan Off Road
Lampungpro.co, 08-Nov-2017

1170

Share

offroad, Nglinggo Adventure Hill, Kulon Progo, Menteri Pariwisata Arief Yahya

KULON PROGO (Lampungpro.com)-Anda seorang petualang? Ingin menikmati sensasi wisata menembus hutan pinus dengan kendaraan off road 4x4?

Jika iya, maka anda harus mencoba sensasi wisata yang ditawarkan Nglinggo Adventure Hill, operator offroad di Rimbono Homestay yang berada di Desa Wisata Nglinggo, Desa Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, DIY. Pilihan paketnya beragam.

Mulai dari rute pendek ke Bukit Ngisis. Dari sana wisatawan akan diajak menikmati hamparan kebun teh dengan harga Rp 200 ribu per jeep berisi tiga orang.

Rute sedang dengan jarak tempuh selama 2-4 jam, kisaran harga Rp 500 ribu. Sedangkan rute panjang jarak tempuh antara 4-6 jam dengan harga Rp 700 ribu. Serta paket ekstrem menyusuri hutan pinus seharian.

Karakteristik trek offroadnya sendiri dijamin seru. Mulanya jeep masuk menyusuri hutan dengan jalur seukuran badan mobil saja, lalu bertemu dengan tanjakan tujuh, tanjakan dengan bentuk seperti angka tujuh.

Setelah melintas tanjakan tujuh, lalu mobil melintas dengan trek miring yang membuat anda sudah pasti berpegangan erat. Ada juga tanjakan patriot yang memiliki sudut kemiringan 45 derajat.

Tidak hanya itu, selanjutnya anda akan melewati turunan Pasrah. Disebut turunan pasrah, karena jika musim hujan sudah pasti licin dan harus pasrah menyerahkannya kepada pengemudi.

Pemilik Rimbono Homestay yang juga Koordinator Pemasaran Desa Wisata Nglinggo, Melkey Binaro mengatakan, trek ini mulai dibuka pada awal tahun 2014. Awalnya trek ini hanya digunakan oleh para pecinta olahgara offroad.

"Tapi kebetulan banyak tamu yang menginap dan ingin mencoba, akhirnya mereka menyebarkannya lewat media sosial. Dari situ terus berkembang sampai akhirnya resmi dipergunakan untuk wisata sejak 2015," ujar Melkey.

Ia pun berharap seiring dengan rencana pemerintah daerah membuka jalur Bukit Menoreh, akan semakin banyak masyarakat yang turut serta menghidupkan atraksi wisata ini.

Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo saat menyambut rombongan Press Tour Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) beberapa waktu lalu mengatakan, jalur Bedah Menoreh akan memiliki panjang 60 kilometer. Menjadi salah satu akses menuju destinasi prioritas pariwisata, Candi Borobudur dari Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA).

"Jalur yang membelah perbukitan menoreh (Bedah Menoreh) sudah dilakukan sejak tahun 2016 kini baru selesai sepanjang sembilan kilometer," ujar Sutedjo.

Sutedjo mengatakan nantinya tidak hanya warga Kulon Progo yang akan menikmati jalur Bedah Menoreh. Warga yang dilintasi jalur ini juga bisa memanfaatkannya dengan membuat atraksi wisata di daerahnya.

"Jalur Bedah Menoreh tersebut akan menyentuh desa-desa yang terdapat obyek wisata. Antara lain ada Waduk Sermo, Kali Biru, Kedung Pedut, Goa Kiskendo, Sendratari Sugirwo Subali, Kebun Teh Tritis, Suroloyo, Sendang Sono, hingga Samigaluh," katanya.

Kepala Dukuh Nglinggo Barat, Kecamatan Samigaluh, Teguh Kumoro mengatakan, masyarakat sangat antusias dengan keberadaan jalur Bedah Menoreh. Ia menyebut akses tersebut akan melintasi desanya sehingga bisa meningkatkan jumlah kunjungan ke kawasan desa wisata Nglinggo.

Teguh juga menyebut, saat ini desa wisata Nglinggo terus berbenah. Berbagai atraksi terus dipersiapkan bagi wisatawan. Seperti belajar tari Lengger, melihat proses pembuatan teh hingga pembuatan kopi.

"Bagi wisatawan yang live in di homestay, bisa belajar membuat teh dan kopi mulai dari cara memetik hingga dihidangkan. Juga belajar nari Lengger sekaligus ikut pementasan," katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kehadiran komunitas dan masyarakat dalam mengembangkan sektor pariwisata di daerahnya. Selama ini detak wisata di Yogyakarta tidak pernah mati, juga salah satunya berkat kegigihan dari masyarakat dan komunitas.

Untuk itu ia mendorong pemerintah setempat untuk dapat memberi perhatian dan mensupport. Kemenpar sendiri akan mendukung pemerintah daerah yang menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan.

"Pengembangan inovasi serta kreativitas untuk menunjang ragam destinasi serta acara wisata tidak perlu meniru daerah lain, melainkan mengacu pada potensi alam serta budaya yang dimiliki Yogyakarta," ujar Menpar Arief Yahya. (*)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22208


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved