"Tapi kebetulan banyak tamu yang menginap dan ingin mencoba, akhirnya mereka menyebarkannya lewat media sosial. Dari situ terus berkembang sampai akhirnya resmi dipergunakan untuk wisata sejak 2015," ujar Melkey.
Ia pun berharap seiring dengan rencana pemerintah daerah membuka jalur Bukit Menoreh, akan semakin banyak masyarakat yang turut serta menghidupkan atraksi wisata ini.
Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo saat menyambut rombongan Press Tour Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) beberapa waktu lalu mengatakan, jalur Bedah Menoreh akan memiliki panjang 60 kilometer. Menjadi salah satu akses menuju destinasi prioritas pariwisata, Candi Borobudur dari Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA).
"Jalur yang membelah perbukitan menoreh (Bedah Menoreh) sudah dilakukan sejak tahun 2016 kini baru selesai sepanjang sembilan kilometer," ujar Sutedjo.
Sutedjo mengatakan nantinya tidak hanya warga Kulon Progo yang akan menikmati jalur Bedah Menoreh. Warga yang dilintasi jalur ini juga bisa memanfaatkannya dengan membuat atraksi wisata di daerahnya.
"Jalur Bedah Menoreh tersebut akan menyentuh desa-desa yang terdapat obyek wisata. Antara lain ada Waduk Sermo, Kali Biru, Kedung Pedut, Goa Kiskendo, Sendratari Sugirwo Subali, Kebun Teh Tritis, Suroloyo, Sendang Sono, hingga Samigaluh," katanya.
Kepala Dukuh Nglinggo Barat, Kecamatan Samigaluh, Teguh Kumoro mengatakan, masyarakat sangat antusias dengan keberadaan jalur Bedah Menoreh. Ia menyebut akses tersebut akan melintasi desanya sehingga bisa meningkatkan jumlah kunjungan ke kawasan desa wisata Nglinggo.
Teguh juga menyebut, saat ini desa wisata Nglinggo terus berbenah. Berbagai atraksi terus dipersiapkan bagi wisatawan. Seperti belajar tari Lengger, melihat proses pembuatan teh hingga pembuatan kopi.
"Bagi wisatawan yang live in di homestay, bisa belajar membuat teh dan kopi mulai dari cara memetik hingga dihidangkan. Juga belajar nari Lengger sekaligus ikut pementasan," katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kehadiran komunitas dan masyarakat dalam mengembangkan sektor pariwisata di daerahnya. Selama ini detak wisata di Yogyakarta tidak pernah mati, juga salah satunya berkat kegigihan dari masyarakat dan komunitas.
Untuk itu ia mendorong pemerintah setempat untuk dapat memberi perhatian dan mensupport. Kemenpar sendiri akan mendukung pemerintah daerah yang menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan.
"Pengembangan inovasi serta kreativitas untuk menunjang ragam destinasi serta acara wisata tidak perlu meniru daerah lain, melainkan mengacu pada potensi alam serta budaya yang dimiliki Yogyakarta," ujar Menpar Arief Yahya. (*)
Berikan Komentar
Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...
22203
Lampung Selatan
2100
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia