Pemindahan lokasi perlombaan ini dilakukan karena air Sungai Carang dinilai memiliki kelebihan dibanding air laut.
Perairan di Sungai Carang lebih tenang karena tidak terganggu dengan gelombang kapal. Sungai ini juga dinilai memiliki jalur lomba yang cukup untuk menggelar pertandingan berstandar internasional.
Selain karena permukaan airnya yang relatif tenang, Sungai Carang juga dipilih karena memiliki nilai historis kerajaan Melayu yang kuat. Selain itu, ajang kompetisi ini juga terinspirasi dari budaya dan tradisi rakyat pada masa lalu.
"Di dekat Sungai Carang ini terdapat bekas pusat kerajaan Melayu. Ada situs Istana Kota Rebah. Generasi dahulu memiliki kehidupan yang sangat erat dengan laut," ujar Lis.
Dragon Boat Race, lanjut Lis, bukan sekadar ajang olahraga biasa. Tetapi sebagai salah satu jejak rekam sejarah masa lalu yang harus dititipkan pada generasi saat ini.
Pada kesempatan itu, Lis berharap, iven tersebut bisa ditingkatkan dan partisipasi peserta dari luar negeri juga negeri meningkat.
"Iven tahunan Pemko Tanjungpinang ini sudah dirasakan ditingkat provinsi dan nasional bahkan internasional. Jadi iven ini merupakan momentum. Ini akan terus kita evaluasi," katanya.
Berikan Komentar
Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...
1242
134
09-May-2025
120
09-May-2025
145
09-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia