BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengapresiasi peran para penyuluh pertanian, perikanan, dan kehutanan dalam meningkatkan posisi Lampung masuk lima besar lumbung pangan nasional. Demikian halnya dengan pertumbuhan ekonomi Lampung berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional 5,15% pada 2016 sebesar yang tertinggi di Sumatera ikut disumbangkan sektor pertanian.
"Penyuluh merupakan ujung tombak pembangunan pertanian, pertanian, dan perikanan, terutama dalam pendampingan atau pengawalan petani di lapangan. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Lampung mengapresiasi peran tersebut dengan mengalokasikan biaya operasional penyuluh untuk mendukung kegiatan di lapangan," kata Gubernur Ridho, di Bandar Lampung, Senin (19/6/2017).
Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Provinsi Lampung terus mengupayakan tambahan biaya operasional penyuluh baik dengan melobi pemerintah pusat maupun bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hasilnya, pada 2017, total dana yang bakal dikucurkan kepada seluruh penyuluh mencapai Rp6,5 miliar.
"Alhamdulillah kita berhasil meyakinkan pusat untuk menambah alokasi biaya operasional untuk penyuluh PNS dan honorer selama 12 bulan. Mohon doanya agar pada 2018, alokasi ini tetap dianggarkan pusat dan daerah," kata Gubernur Ridho.
Menurut data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, biaya operasional penyuluh (BOP) tersebut akan diberikan kepada 1.567 penyuluh pertanian, 54 penyuluh kehutanan, dan 152 penyuluh kehutanan. Kemudian, 112 pengamat organisme pengganggu tanaman, 42 pengawas benih tanaman yang tersebar di 15 kabupten dan kota.
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Edi Yanto, BOP yang berasal dari APBD Rp250 ribu per bulan dan dari APBN Rp320 ribu per bulan, selama 12 bulan, sehingga total dana yang dialokasikan Rp5,4 miliar. BOP juga diberikan kepada 40 tenaga harian lepas tenaga bantu dari Politeknik Negeri Lampung.
Penyaluran setiap semester dan penyaluran pertama diberikan kepada 1.567 penyuluh dari dana APBD Lampung masing-masing Rp250 ribu, saat rembug tani 29 April 2017 di PKOR Way Halim, Bandar Lampung. Sedangkan BOP pengawas benih tanaman diberikan Rp500 ribu per bulan dengan total dana Rp924 juta menyusul dibayarkan. "BOP ini di luar gaji dan honor. Jadi sifatnya tambahan untuk biaya operasional," kata Edi Yanto.
Selain mengalokasikan dana, apresiasi Pemerintah Provinsi Lampung juga diberikan dengan mengangkat 148 tenaga harian lepas penyuluh berusia di bawah 35 tahun menjadi calon pengawai negeri sipil (CPNS). Rencananya, Pemerintah Provinsi Lampung juga akan teken kontrak dengan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di 2018. "Ini untuk memberi ketenangan bekerja bagi penyuluh, karena tenaga harian lepas sewaktu-waktu bisa diberhentikan," kata Gubernur Ridho.
Gubernur juga menjadwalkan bertemu seluruh penyuluh untuk menyampaikan langsung apresiasi itu pada apel siaga petugas lapangan pertanian, pada Rabu (21/6/2017) di GOR Saburai, Enggal, Bandar Lampung. "Saya berterima kasih, karena pertanian Lampung maju berkat peran dan kerja keras penyuluh," kata Gubernur. (PRO1)
�
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia