Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Beras Impor Vietnam 1,5 Juta Bakal Masuk Ton Saat Panen, Harga Gabah Nasional Anjlok Termasuk Lampung
Lampungpro.co, 10-Mar-2021

Amiruddin Sormin 1017

Share

Petani padi Waytuba, Kabupaten Way Kanan, Lampung, saat panen padi Desember 2020. LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Rencana pemerintah mengimpor beras 1,5 juta ton beras dari Vietnam berdampak pada anjloknya harga gabah di berbagai sentra produksi di Tanah Air, termasuk Lampung.


Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Deni, kebijakan ini tak masuk akal karena sejumlah indikasi menunjukkan produksi padi tahun 2021 akan meningkat."Sekarang tanaman padi lagi bagus-bagusnya, lagi sehat-sehatnya. Rata-rata di atas 7 ton (padi per hektare). Artinya serangan hama penyakit nggak banyak," kata Deni kepada BBC News Indonesia, Selasa (9/3/2021), sebagaimana dilansir Suara.com (jaringan Lampungpro.co).

Tapi panen raya kali ini harus dilalui dengan rasa cemas, karena harga gabah kering di tingkat petani terus merosot di tengah wacana impor beras 1,5 juta ton oleh pemerintah. "Ini sudah terbukti, di Indramayu harga gabah sekarang itu sudah Rp3.500/kilogram harga gabah. Padahal 2 minggu lalu, panen di Demak dan Kudus, Jawa Tengah itu masih Rp4.500/kilogram. Jadi ini koreksinya akan sangat banyak," kata Deni.

Menurut Deni, meskipun impor beras masih dalam tahap wacana, tapi sudah memengaruhi harga jual gabah kering petani. Hal ini yang ia sebut akan dimanfaatkan para tengkulak untuk memainkan harga sehingga merugikan petani. "Nggak ada impor misalnya, isu impor digulingkan, impornya nggak jadi, tetap saja harga gabah pasti hancur," katanya.

Hal senada diutarakan Etik Lina Wati, petani di Kulonprogo, Yogyakarta. Padi di tempatnya tumbuh dengan baik, dan ia menganggap kebijakan impor beras itu sebagai melemahkan ketahanan pangan nasional. "Kalau kita bisa memproduksi, kenapa beli?". Sementara dari Klaten, Wardiyono baru saja memanen 4 hektare lahan padinya. Namun, harganya kini sudah di bawah Rp4.000/kilogram. "Kondisi normal bisa Rp4.500-5.000/kilogram," katanya.

1 2 3 4

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1290


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved