BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com):�Harga beras Indonesia masih dinilai terlalu tinggi untuk masuk pasar ekspor. Bulog menyatakan bahwa ongkos produksi beras Indonesia yang terbilang mahal. Itu disebabkan karena Indonesia masih menggunakan cara konvensional dalam mengelola beras.
Menanggapi hal itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan harga beras Indonesia masih lebih murah dibanding negara tetangga.�"Kami habis pulang dari Jepang, itu beras Indonesia harganya masih jauh lebih murah. Demikian dengan di Taiwan. Di Vietnam, itu sudah Rp 18 ribu per kilogramnya," tutur Amran di Palangka Raya, Kamis (18/7/2019).
Dirinya menambahkan, biaya produksi beras Indonesia cukup kompetitif. Harga di level petani pun sudah terbilang murah.�"Bulog itu Rp 8 ribu per kilogramnya, ya, paling ambil dari petani sekitar Rp 7 ribu. Bahkan ada beberapa yang di bawah itu," tambahnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Juni 2019, harga beras di penggilingan mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut terjadi baik untuk beras kualitas premium, medium dan rendah.
Rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan sebesar Rp 9.516 per kg, naik sebesar 0,56 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk kualitas medium harga berkisar Rp 9.166 per kg, naik sebesar 0,26 persen. Sedangkan beras kualitas rendah di penggilingan berkisar Rp 9.012 per kg, naik sebesar 0,65 persen. (***/PRO3)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4139
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia