Kontrol parameter pada tanaman dilakukan perangkat sensor dan penggunaan akuator untuk mengatur perlakuan pada sistem tersebut, meminimalisir peranan manusia, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja dan otomatisasi kerja. Sensor yang diletakkan pada air akan mengirimkan data ke dalam server data berupa nilai dari masing masing yang didapatkan.
Sistem pada SVA ini bekerja pada standar dan aturan media tanam yang sesuai untuk tanaman. Setiap tanaman memiliki standar kebutuhan yang berbeda, sehingga sistem bertindak sebagai agen yang akan beradaptasi terhadap setiap tanaman yang ditemui untuk dikelola terkait dengan kebutuhan suhu, nutrisi�dan kadar keasaman/basa pada air. Agen mengatur stabilitas kandungan air sehingga tanaman akan dapat berkembang dengan baik.
Teknologi SVA ini mendapatkan dana Hibah Pekerti Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada Januari 2017, karena termasuk jenis riset unik dan implementatif bagi kebutuhan manusia. Saat ini, aplikasi teknologi ini tengah dipersiapkan penggunaannya dalam pengembangan budidaya tanaman sayuran dan buah hidroponik.
Teknologi ini diterapkan Program Kampung Agro Widya Wisata, Lampu Kita di Kelurahan Sinar Harapan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung. Program ini merupakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) PLN Peduli berkolaborasi dengan masyarakat dan UBL. (PRO1)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia