BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Kalau tak punya kendaraan pribadi, jangan coba-coba mau jalan-jalan di Bandar Lampung. Selain angkutan umumnya mati suri, jalan-jalan di Bandar Lampung amat tak ramah bagi pejalan kaki.
Bagi yang nekat jalan kaki di jalan protokol atau jalan permukiman di Bandar Lampung, risikonya cuma dua. Kalau tak diserempet kendaraan, ya kecemplung siring. Sepuluh jembatan layang (flyover) dan satu underpass yang dibangun dengan menelan dana triliunan rupiah oleh Wali Kota Herman HN selama dua periode memimpin Bandar Lampung (2010-2015 dan 2016-2021), semuanya hanya memanjakan pemilik kendaraan.
Pejalan kaki dan wong cilik yang tak punya kendaraan, belum mendapat tempat menikmati Bandar Lampung secara aman dan nyaman. Kalau pun ada sedikit trotoar di Jalan Ahmad Yani, Tanjungkarang Pusat, konturnya naik turun dan tak landai, sehingga bagi yang jalan-jalan di trotoar itu pakai rok panjang, bisa-bisa keserimpet. Begitu juga jalan trotoar di Jalan Diponegoro menuju Kantor Wali Kota Bandar Lampung.
Jadi, jangan coba-coba pula bagi kaum difabel yang memakai kursi roda atau tongkat jalan-jalan di trotoar Jalan Ahmad Yani ini. Selain di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Diponegoro, jangan coba-coba jali-jali di trotoar Bandar Lampung.
Nyaris tak ada lagi ruang tersisa untuk pejalan kaki. Kalau pun ada sisa sedikit sudah tertutup pedagang kaki lima dan halte Bus Rapid Transit (BRT) Trans Bandar Lampung yang hidup segan mati tak mau.
Mau naik angkutan umum, lihatlah angkutan kota (angkot) yang karoserinya tak lagi didempul dan dicat dari karat dan korosi. Semuanya mati pajak pula, karena Pemkot Bandar Lampung tak lagi mengeluarkan izin baru dan perpanjangan trayek angkot.
Mau naik bis kota, sudah tak semudah saat Perum Damri masih diizinkan wara-wiri di Bandar Lampung. Pasalnya, sejak April 2012, Pemkot Bandar Lampung menutup tiga trayek Damri yakni rute Rajabasa-Tanjungkarang, Tanjungkarang-Telukbetung, dan Tanjungkarang-Korpri.
Nasib angkutan umum di Bandar Lampung ini mirip pepatah 'Berharap burung terbang, punai di tangan dilepaskan'. Berharap BRT Trans Bandar Lampung jadi angkutan umum yang nyaman, bus Damri dimatikan. Padahal, bus Damri lah yang sanggup bertahan karena subsidi silang dengan bus antar kota antar provinsi (AKAP).
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
25031
Bandar Lampung
7103
191
22-Apr-2025
272
22-Apr-2025
281
22-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia