JAKARTA (Lampungpro.com): Perusahaan energi Chevron Pacific Indonesia (CPI) menegaskan komitmennya mengembangkan teknologi terkini dan terdepan dalam pengembangan industri minyak dan gas di Indonesia. Apalagi Chevron adalah pionir dalam penerapan teknologi lanjutan Enhanced Oil Recovery (EOR) surfaktan terbesar dunia di lapangan Minas dan Duri di Riau, kata Senior Vice President Policy, Government and Public Affairs Chevron IndoAsia Business Unit, induk usaha PT CPI, Yanto Sianipar di Jakarta, Senin (6/3/2017).
Yanto mengatakan teknologi EOR digunakan untuk meningkatkan produksi minyak di lapangan tersebut karena cadangan minyak bumi pada lapangan migas tua terus menurun. "EOR dilakukan dengan melakukan injeksi surfaktan ke sumur-sumur minyak," kata dia.
Menurut Yanto, proses teknologi EOR sangat rumit dan biasanya diterapkan ketika lapangan telah memasuki tahap akhir perolehan minyak primer dan sekunder. Teknologi ini dapat dijelaskan sebagai metode untuk mengekstrak hidrokarbon dari reservoar yang mengandung sejumlah besar sisa minyak yang tidak bisa lagi diproduksi dengan cara primer dan sekunder.
Namun, tiap lapangan memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri. "Ini menyebabkan perbedaan teknologi EOR yang diterapkan. Sehingga, memberi tantangan tersendiri dan kesempatan bagi para profesional Chevron mempelajari dan menerapkan teknologi yang beragam," kata dia.
Pada penerapan teknologi EOR, ada beberapa jenis injeksi atau metode yang dapat digunakan. Yaitu, injeksi air untuk Lapangan Minas dan injeksi uap untuk Lapangan Duri. Minyak di Lapangan Duri merupakan minyak mentah berat dengan tingkat kekentalan yang tinggi. "Chevron selalu memastikan bahwa rencana penerapan teknologi EOR dijalankan secara teliti mengingat skala lapangan yang sangat besar," kata dia.
Penggunaan teknologi terkini dan terdepan juga dilakukan oleh Chevron Indonesia Company Ltd, anak usaha Chevron IndoAsia Bussiness Unit, dalam pengembangan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) Chevron. Contohnya, proyek Lapangan Bangka di Kalimantan Timur.
Ini merupakan representasi penerapan teknologi terkini Chevron pada tahap pertama proyek IDD demi mendukung pemerintah dalam mencapai target lifting migas nasional. Lapangan Bangka mulai memproduksi gas alam pertamanya akhir Agustus 2016.
"Gas pertama Proyek Bangka ini merupakan pencapaian penting untuk terus mendukung pemerintah menghasilkan energi secara selamat, efisien, dan andal bagi Indonesia," kata Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor.
Menurut Taylor, proyek ini menunjukkan komitmen Chevron membawa kemampuan global dan teknologi terkini bagi Indonesia serta menerapkan praktik terbaik dan keahlian dari proyek-proyek pengembangan laut dalam perusahaan di seluruh dunia. (*/ANT/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
22685
188
17-Apr-2025
203
17-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia