Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dosen Polinela Kembangkan Biosensor Edible Film Berbasis Ekstrak Antosianin untuk Deteksi Kesegaran Ikan Gurame
Lampungpro.co, 10-Sep-2024

Sandy 123

Share

Aplikasi edible film berbasis ekstrak antosianin dari buah naga merah | LAMPUNGPRO.CO/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Tim dosen dari Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri Politeknik Negeri Lampung (Polinela) tengah melakukan penelitian inovatif terkait aplikasi edible film berbasis ekstrak antosianin dari buah naga merah sebagai biosensor untuk mendeteksi kesegaran ikan gurame (Osphronemus goramy). Penelitian ini bertujuan memberikan solusi praktis bagi konsumen dan produsen dalam memantau kualitas ikan gurame secara real-time.

Penelitian yang dipimpin oleh Pridata Gina Putri, S.T.P., M.Si., ini melibatkan beberapa dosen ahli lainnya, yaitu Kurnia Rimadhanti Ningtyas, S.T.P., M.Sc., Deary Amethy Zahrotinufus Joen, S.TP., M.Si., Fahrulsyah, S.Pi., M.T., dan Taufik Nugraha Agassi, S.T.P., M.Sc. Mereka bekerja sama dalam mengembangkan teknologi biosensor yang inovatif dan ramah lingkungan.

Penelitian ini melalui beberapa tahap penting sebelum sampai pada pengaplikasian biosensor pada produk ikan gurame. Tahap pertama adalah uji stabilitas ekstrak antosianin dari buah naga merah untuk melihat ketahanan pigmen warna antosianin terhadap perubahan pH.

"Pigmen antosianin ini menjadi bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan edible film, yang akan berfungsi sebagai biosensor kesegaran ikan. Setelah tahap stabilitas pigmen, tim melanjutkan dengan pembuatan edible film yang diintegrasikan dengan biosensor," kata Gina.

Edible film ini, lanjut Gina, dirancang untuk diaplikasikan pada ikan gurame sebagai alat deteksi perubahan mutu kesegaran. Tahap akhir adalah pengujian biosensor tersebut pada produk ikan gurame secara langsung.

"Biosensor ini bekerja dengan mendeteksi perubahan kualitas ikan melalui perubahan warna pada edible film. Ketika ikan gurame masih dalam kondisi segar, biosensor akan menunjukkan warna kuning kecokelatan," jelas Gina.

Namun, lanjut Gina, saat terjadi penurunan mutu atau ikan mulai mengalami pembusukan, warna biosensor akan berubah menjadi kuning terang. Perubahan warna yang signifikan ini memberikan tanda visual yang mudah dipahami oleh konsumen untuk mengetahui kondisi kesegaran ikan gurame.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam industri pengolahan dan distribusi ikan, terutama dalam menjaga kualitas produk selama penyimpanan dan distribusi. Dengan adanya biosensor ini, konsumen maupun pedagang dapat dengan mudah mengetahui kondisi kesegaran ikan tanpa perlu menggunakan metode uji laboratorium yang memakan waktu dan biaya.

Selain itu, edible film berbasis antosianin ini juga ramah lingkungan karena berasal dari bahan alami, yaitu ekstrak buah naga merah. Penggunaan bahan alami ini sejalan dengan upaya global dalam mengurangi limbah plastik dan bahan kimia berbahaya dalam industri pangan.

Ketua tim, Pridata Gina Putri, S.T.P., M.Si., berharap hasil penelitian ini dapat diadopsi oleh industri perikanan dan menjadi solusi praktis untuk mendeteksi kesegaran ikan secara mudah dan efektif. "Kami berharap teknologi ini dapat membantu meningkatkan kualitas produk ikan yang sampai di tangan konsumen dan memberikan kepastian bahwa produk tersebut masih dalam kondisi terbaiknya," ujarnya.

Penelitian ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata dari Politeknik Negeri Lampung dalam pengembangan inovasi teknologi tepat guna, khususnya di bidang agroindustri. Diharapkan, inovasi ini dapat mendukung peningkatan daya saing produk perikanan lokal di pasar nasional maupun internasional. (***)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22202


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved