Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dukung Pariwisata, Universitas PGRI Semarang Berbagi Ilmu ke Desa Wisata
Lampungpro.co, 02-Sep-2017

1253

Share

Universitas PGRI Semarang, Semarang, Desa Sepakung, pariwisata Indonesia, UNS, MURI, Menpar Arief Yahya, Wonderful Indonesia, Pesona Indonesia

Menurut Ahmad, ilmu yang ditularkan mahasiswa dan mahasiswi UPGRIS sangat membantu warga Desa Sepakung. "Desa Sepakung ini memang sedang mengembangkan wisata alam dan kami membuat destinasi wisata alam. Pelatihan ini diharapkan warga semakin kreatif untuk memajukan wisata di Sepakung," ujar Ahmad.

Dia menambahkan, salah satu ilmu yang paling bermanfaat adalah pelatihan pembuatan gula semut (gula merah berbentuk bubuk). Pelatihan itu diberikan kepada kelompok sadar wisata (Pokdarwis), kelompok wanita tani (KWT), dan perwakilan tiap dusun sebagai alternatif pengolahan gula dari bahan getah nira.

"Banyak pelatihan yang diajarkan oleh tim KKN. Tidak hanya pelatihan pengolahan getah nira menjadi gula semut, tetapi juga memberikan pelatihan menjadi tour guide, pengolahan homestay, sampai penanganan tanggap gawat darurat," ujar Ahmad.

Di sisi lain, tiga dosen UPGRIS juga tergerak memajukan pariwisata saat turun ke Desa Bendosari, Plantungan, Kendal. Mereka adalah Ngasbun Egar, Fitri Yulianti dan Siti Musarakoh. Ketiganya siap menyulap Bendosari menjadi desa wisata berbasis pertanian.

Pemberdayaan desa itu merupakan program pengabdian masyarakat yang ditangani tim Iptek Bagi Desa Mitra (IBDM) UPGRIS. "Di Desa Bendosari ada wisata alam yang namanya Curug Jeglong. Di lokasi tersebut pengunjung disuguhi hutan pinus yang teduh. Ini menjadi modal utama Desa Bendosari untuk menjadi desa wisata dengan konsep eduwisata," ujar Ngasbun, Selasa (22/8).

UPGRIS bukan satu-satunya universitas yang bergerak memajukan pariwisata Indonesia. Sebelumnya, ribuan mahasiswa dan mahasiswi baru Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo juga sudah membuat gebrakan ketika menampilkan koreografi 10 Bali Baru, Kamis (17/8).

Saat itu, mereka menampilkan formasi dari kertas berwarna berdurasi 41,89 detik dalam Student Vaganza One Indonesia UNS 2017. Kreativitas mahasiswa dan mahasiswi baru UNS itu berbuah penghargaan dari  Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Gebrakan yang dilakukan UPGRIS dan UNS sejalan dengan strategi pentahelix ABCGM yang digaungkan Menpar Arief Yahya.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

6877


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved