BALI (Lampungpro.com)-Fenomena alam yang terjadi di Pulau Dewata Bali terus dipantau Kemenpar. Berbagai skenario dipersiapkan, sebagai antisipasi jika hal buruk terjadi. Tentu, harus berkoordinasi dengan semua pihak yang bergerak bersama-sama.
"Semua bergerak, BNPB, Kepolisian, Kemenhub, Kemenkes, Pemprov Bali, AP I, dan lainnya dengan spirit Indonesia Incorporated," kata Menpar Arief Yahya.
Tim Crisis Center Kemenpar sudah sejak minggu lalu bergerak, menurunkan tim STP Nusa Dua Bali di lapangan. Memberikan laporan harian, ke Gedung Sapta Pesona, dan di ekskalasi hingga menteri, setiap saat.
"Customer kita adalah wisatawan dan Bali adalah 40 persen pintu masuk Wisman ke tanah air, sudah tentu kita juga ikut turun," ujarnya.
Soal transportasi dan alternatifnya, baik darat, laut maupun udara, statemen Menpar Arief memperkuat Kemenhub. Karena pemerintah satu suara, satu koordinasi, dan bergerak bersama.
"Dengan asosiasi, seperti PHRI, Asita dan lainnya juga sudah berkoordinasi, untuk mengantisipask segala kemungkinan," kata Arief Yahya.
Termasuk permintaan harga diskon khusus kepada wisman yang "terjebak" di Bali saat liburan. Pengalaman Gunung Raung yang erupsi dan membuat Bandara Ngurah Rai off juga bisa dijadikan referensi. "Overland kalau dikelola dengan baik, bisa berdampak positif juga," kata Arief Yahya.
Sekadar informasi, acara ASEM TMM ini merupakan acara yang juga didukung oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4156
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia