BINTAN (Lampungpro.com)-Ajang balap sepeda internasional di Bintan selama tiga hari sejak 3-5 Maret 2017 menuai sukses besar. Tak hanya dalam penyelengaraannya namun, bagi urat nadi perekonomian disana, hal itu ditandai dengan keberadaan hotel di daerah tersebut panen raya. "Nyaris tidak ada kamar kosong dan semua hotel dinyatakan full booked. Itu pertanda event ini sukses besar," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Minggu (5/3).
Ucapan menteri asal Banyuwangi itu memang tak mengada-ada. Pada 3-5 Maret 2017, Bintan benar-benar sangat ramai dipenuhu oleh lautan turis. Bayangkan, 1.153 pembalap 42 negara datang ke kawasan yang berseberangan dengan Singapura itu. Jumlah tersebut belum termasuk, tenaga medis, mekanik dan tenaga logistik yang biasa dibawa peserta lomba balap sepeda.
Bila dikalikan tiga, jumlahnya sudah jauh melampaui 1.500 anggota delegasi Raja Salman ke Indonesia. "Commercial dan social value juga sukses. Industri hotel panen raya," katanya.
Saat even berlangsung, tidak ada lagi ruang yang bisa disewa untuk bermalam di sana. Nirwana Resort Hotel, yang bertarif Rp 3 juta-an per malam juga tidak bisa menerima tamu lagi. Begitu juga dengan Sanchaya Bintan yang menyediakan private beach. Semua dibuat sibuk oleh permintaan mendadak para tamu mancanegara yang datang ke Bintan.
"Estimasi saya, nilai langsung (direct value) Rp 30 miliar, repeater value Rp 16 miliar dan media value Rp 20 miliar. Jadi, total value Rp 65 miliar. Jangan lupa, even ini juga diliput media nasional dan internasional, katanya.
Pernyataan Menpar tadi ikut diamini Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bintan, Trizno Tarmoezi. Sebanyak 1.600 kamar yang ada di Lagoi Bay semuanya fully booked. Bahkan ratusan kamar lain yang tersebar di seluruh Bintan juga ikut habis disewa.
Ini berkah bagi hotel. Ada 1.600 kamar hotel di Lagoi Bai dan semua terisi. Sekitar 700 kamar lain yang tersebar di sekujur Bintan juga habis disewa," katanya.
Hampir 90 persen peserta berasal dari luar negeri dan mereka umumnya tidak datang sendiri. Teknisi, tenaga medis, dan tenaga logsitik, bahkan keluarga, juga ikut diboyong ke BIntan. Kita asumsikan saja masing-masing peserta bawa tiga orang. Artinya 1.153 dikalikan tiga. Jadi, ada 3.459 wisatawan asing yang datang selama Tour de Bintan, katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, Luki Zaiman Prawira, mengatakan Tour de Bintan menghasilkan efek domino yang sangat menguntungkan Bintan. Apalagi, event sport touroism ini sudah diakui Unite Cycliste Internationale (UCI), federasi balap sepeda dunia, dengan menjadikannya sebagai kualifikasi balap sepeda bergengsi Gran Fondo untuk World Series di Prancis, Agustus mendatang.
Ini memberi keuntungan ke banyak pihak. Masyarakat juga bisa merasakan dampak langsungnya karena pembalap yang datang rata-rata mengeluarkan USD 1000," ujar Luki.
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Vinsensius Jemadu merasa cukup terbantu dengan lonjakan-lonjakan wisatawan seperti ini. Kepulauan Riau yang memiliki target untuk mendatangkan sampai tiga juta wisman dalam setahun, dinilainya akan terbantu dengan penyelenggaraan kegiatan seperti ini.
Selain dampak ekonomi, cycling club jadi menjamur di Bintan. Di akhir pekan, banyak klub sepeda di Bintan yang mengundang tamu dari Singapura dan Malaysia. Muncul lagi bisnis baru. Ada rental sepeda dan ini menguntungkan, kata Vinsensius.
#
Ia mengatakan kegiatan ini bukan hanya diliput wartawan lokal, ada juga UCI internasional yang ikut meng-cover acara ini dan sudah masuk kalender dan kualifikasi Gran Fondo World Series. "Kami berharap Tour de Bintan menjadi bagian dari pendongkrak kedatangan wisman ke Bintan khususnya dan Kepri pada umumnya," katanya.