JAKARTA (Lampungpro.com)-Kegiatan upacara keagamaan Hari Raya Galungan bakal dijadikan senjata oleh provinsi Bali untuk menarik wisatawan berkunjung ke pulau dewata pada 4-7 April 2017.

Kepala Dinas Pariwisata Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengatakan, Galungan merupakan sebuah perayaan kemenangan, yaitu dharma yang berarti kebaikan dan adarma adalah kejahatan.

Galungan sendiri juga berkaitan dengan hari raya lainnya, yakni hari raya Kuningan. Jarak keduanya hanya 10 hari dan Kuningan dianggap sebagai perayaan penutup Galungan.

Agung mempersilahkan kepada wisatawan baik dalam maupun luar negri untuk untuk memaknai perayaan hari suci keagamaan dan menikmatinya sebagai atraksi pariwisata. Menurutnya ada beberapa tempat yang disediakan untuk melihat penyelenggaraan upacara Galungan dan Kuningan diantaranya Pura Petilan, Desa Kesiman dan Denpasar.

Tak hanya itu, wisatawan juga bisa melihat upacara Pengerebongan, yang menghadirkan tradisi Ngurek. Tradisi Ngurek sendiri merupakan atraksi ekstrim, dimana seseorang menjadi kerasukan kemudian menusuk-nusuk keris pada tubuhnya sendiri.

Sedangkan di Desa Timrah, Kabupaten Klungkung, terdapat tradisi Perang Jempana. Jempana sendiri adalah tandu yang membawa sesajen dan simbol dari dewata, kemudian diarak ke pura untuk didoakan.

Tidak berhenti di situ saja, imbuh Agung, para wisatawan juga dapat menikmati keindahan Galungan dengan mengunjungi beberapa tempat seperti pura Sakenan di Pulau Serangan dan Desa Menggu di Mengwi Denpasar.

Jalanan di Bali kata dia, akan penuh deretan penjor, bambu dengan hiasan janur. Ditambah tabuhan dinamis gamelan baleganjur, benar-benar suasana asli Pulau Dewata.

Bali punya alam yang indah dan budaya yang menarik, maka tak heran dinobatkan jadi destinasi terbaik dunia oleh TripAdvisor. Terbaru, situs pencarian traveling, TripAdvisor baru saja menobatkan Bali sebagai destinasi terbaik sedunia. Bali dipilih oleh traveler dunia, menyisihkan 24 destinasi tersohor seperti London dan Paris.

Salah satu alasan turis datang ke Bali adalah ingin melihat budayanya. Budaya Pulau Dewata ini sangat kaya dengan musik, tarian, upacara keagamaan dan pakaian adat.

"Karena Bali adalah destinasi budaya, filosofi yang dipegang adalah semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan, ini harus kita jaga semua," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Mantan Direktur Utama Telkom itu berjanji akan menjaga budaya Bali, demi mempertahankan nilai keaslian agar terus menjadi suguhan turis mancanegara. Meski tak dipungkiri modernisasi dan pembangunan di Bali terus berkembang, budaya Bali akan diusahakan dijaga.

"Jangan khawatir, yang tidak boleh dibangun pasti tidak akan dibangun. Yang tidak boleh disentuh, pasti tidak akan disentuh, namun kita juga harus bersama-sama menjaga setiap destinasi yang ada di Bali," kata Arief.