LABUAN BAJO(Lampungpro.com)-Jika tak ada kendala daerah wisata unggulan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni Labuan Bajo bakal bisa dijangkau dengan penerbangan internasional langsung dari Singapura.
Hal itu, berdasar catatan Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Distinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Labuan Bajo masih menghadapi persoalan aksesibilitas.
Person in Charge (PIC) Labuan Bajo dari Pokja Destinasi Prioritas Kemenpar Shana Fatina mengungkapkan, banyak calon agen ataupun wisatawan mancanegara yang mengeluhkan lamanya waktu transit menuju destinasi wisata yang memiliki atraksi berupa lokasi menyelam, snorkeling dan komodo itu.
Keluhan itu jelas terlihat saat Labuan Bajo ikut ambil bagian di ajang Asia Dive Expo (ADEX) 2017 di Singapura 7-9 April lalu. Sebab, untuk menjangkau Labuan Bajo dari Singapura diperlukan dua kali penerbangan dengan waktu transit panjang.
Turis yang berangkat dengan pesawat dari Singapura harus transit di Bali. Dari Bali, turis baru melanjutkan dengan pesawat lain ke Labuan Bajo.
Padahal, kata Shafa, pasar di Singapura sangat menjanjikan. Setidaknya ada 150 ribu penggemar selam di Singapura yang rutin melakukan ujian course diving di Pulau Tioman dan Sipadan di Malaysia, Pulau Koh Samui di Thailand atau Bintan di Kepulauan Riau.
Namun, persoalan harus segera dicarikan solusinya. Spirit Indonesia Incorporated yang selalu digaungkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun menggema hingga BUMN.
Adalah Garuda Indonesia, BUMN penerbangan yang ternyata meminati rute penerbangan internasional secara langsung dari Singapura menuju Labuan Bajo. Apalagi, Bandara Komodo di Labuan Bajo sedang dibenahi agar menjadi international airport.
Selain itu, rencana Garuda juga tak lepas dari kebijakan bebas visa yang hanya berlaku 30 hari. Warga negara asing (WNA) yang menggunakan fasilitas bebas visa ketika ingin memperpanjang kunjungannya di Labuan Bajo hingga sebulan lebih harus mengurus keimigrasian.
Sedangkan untuk akses via laut, PT ASDP sedang berupaya membangun marina. Namun, masih ada persoalan karena bakal lokasi marina bersinggungan dengan lokasi nelayan dan tempat pelelangan ikan. Untuk itu, PT ASDP sudah meminta audiensi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Meski demikian, Pokja Destinasi Prioritas tak mau menunggu seluruh infrastruktur kelar. Upaya memasarkan Labuan Bajo terus digenjot. Apalagi, kini Labuan Bajo di-branding dengan sebutan Zoo Quest of the Dragon. Labuan Bajo pun mejeng di sejumlah ekspo level Asia.
Pada 7-9 April lalu, Labuan Bajo ikut dalam ajang ADEX 2017 Singapore 2017. Pada tanggal yang sama, Labuan Bajo juga ambil bagian di Tokyo Marine Fair.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
372
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia