BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Kasus keracunan massal yang menimpa belasan siswa SDN 1 Durian Payung, Bandar Lampung, setelah konsumsi jajanan kemasan Latiao yang dijual di kantin sekolah pada Selasa (22/10/2024),
akhirnya menemui titik terang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Lampung, dua sampel makanan yang diuji menunjukkan hasil positif mengandung bakteri atau mikrobiologi yang berbahaya.
Sampel makanan yang diambil oleh Dinas Kesehatan Bandar Lampung meliputi bomb strip (latiaw) dan es teh.
Meskipun negatif dari kandungan zat-zat aktif berbahaya seperti sianida, merkuri, dan kadmium, kedua makanan tersebut menjadi penyebab utama kejadian keracunan yang menggemparkan.
Hasil tersebut menegaskan, bahaya tidak hanya berasal dari zat beracun yang sering diwaspadai, tetapi juga dari kontaminasi mikrobiologi yang mungkin diabaikan.
Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi IV DPRD Bandar Lampung, Dewi Mayang Suri Djausal, menekankan pentingnya perhatian serius dari semua pihak terkait kasus tersebut.
"Kami di Komisi IV akan segera membahas permasalahan ini dengan pihak terkait. Rencananya, kami akan panggil pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Bandar Lampung, untuk mendalami masalah ini dan mencari solusi agar insiden serupa tidak terulang," kata Dewi Mayang Suri Djausal kepada Lampungpro.co, Jumat (1/11/2024).
SEBELUMNYA : Keracunan Massal Siswa SD, Anggota DPRD Bandar Lampung Minta Dinas Pendidikan Perketat Pengawasan
Selain itu, anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Bandar Lampung ini juga meminta pihak sekolah dan orang tua, agar lebih waspada dalam mengawasi makanan yang dikonsumsi oleh anak-anaknya.
"Kami ingin menekankan agar sekolah berhati-hati terhadap semua jenis dagangan yang dijual di lingkungan sekolah. Pihak sekolah harus tahu apakah makanan tersebut berpotensi karsinogenik atau tidak," ujar Dewi Mayang Suri Djausal.
Selain itu, para orang tua juga harus lebih waspada dan teliti dalam mengawasi anak-anak mereka, agar kedepannya bisa terhindar dari makanan berbahaya.
Tidak hanya itu, Komisi IV DPRD Bandar Lampung juga menekankan pentingnya menelusuri lebih lanjut asal-usul makanan tersebut. Menurut Mayang, pihak terkait harus melakukan investigasi menyeluruh terhadap supplier makanan yang dijual di sekolah.
BACA JUGA : Konsumsi Jajanan Latiao, Belasan Siswa SDN 1 Durian Payung Bandar Lampung Keracunan Massal
"Kami akan menelusuri dari mana makanan tersebut berasal, memeriksa proses produksinya, memastikan apakah tanggal kedaluwarsa dan komposisinya aman, serta apakah sudah terdaftar dan diuji oleh BPOM," tegas Mayang.
Upaya tersebut sangat penting dilakukan, untuk memastikan tidak ada lagi insiden serupa yang mengancam keselamatan anak-anak di sekolah.
Pemeriksaan komprehensif terhadap supplier dan penjual makanan di sekitar sekolah, diharapkan dapat meningkatkan standar keamanan pangan dan mencegah kontaminasi berbahaya.
Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Bandar Lampung diharapkan segera mengambil langkah-langkah antisipatif, termasuk memperketat pengawasan terhadap pedagang yang beroperasi di sekitar lingkungan sekolah.
Mayang mendorong Dinas Kesehatan Bandar Lampung, untuk terus memantau kualitas makanan yang dijual di sekolah-sekolah dan memberikan edukasi kepada penjual tentang standar kebersihan yang harus dipenuhi. (***)
Editor : Febri Arianto
Reportase : Asandy
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
3952
Lampung Selatan
3418
Lampung Selatan
3386
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia