Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Indahnya Orkestrasi Mudik
Lampungpro.co, 13-Jun-2017

Amiruddin Sormin 2655

Share

Puasa-mudik-Lebaran sesungguhnya ensambel. "Musikalisasi" ketiganya mengguncang langit dan bumi. Keindahan yang diciptakan tak tepermanai. Allah sungguh Mahabesar.

Dia bentangkan permadani Ramadan yang penuh kesucian dalam sajadah panjang kehidupan manusia agar kita bercermin. Agar rohani kita berkaca dalam kebeningan telaga bulan puasa.

Rohani adalah ruang yang mahaluas. Dan Tuhan telah menciptakan puasa sebagai metode meruhanikan jasad dengan membatas aktivitas jasad. Orang Jawa meresapinya sebagai mulat sarita hangrasa wani: kesanggupan melihat kekurangan diri sendiri, sekaligus mensyukuri jika Sang Pencipta tetap berkenan memercikkan kelebihan agar tegak eksistensi kita sebagai khalifah-Nya.

Metode-metode juga semacam orkestrasi dalam batin demi menemukan hakikat hidup dan kehidupan. Maka, buah terbaik Ramadhan adalah komitmen untuk tata hidup yang lebih baik. Komitmen harus setia dengan peran kemanusiaan dan menjaganya dengan kesiapan tiap putaran detik. Peran kita di alam semesta memang mirip peran di pos jaga. Tanggung jawab atas kemaslahatan orang lain menjadi mahkota.

Dan karena manusia Indonesia adalah makhluk komunal yang paling solid dibanding kelompok mana pun di muka bumi ini, kekhusyukan Ramadan perlu disemarakkan. Semua saling berhandai-tolan dalam kelindan batin yang mengguncang di pintu Idulfitri. Kita berpapasan jauh lebih banyak ketimbang sebelumnya. Mobilitas manusia bergelombang tiada henti.

Mudik memang isyarat langit bagi bumi. Isyarat bahwa manusia adalah makhluk yang belum selesai. Dengan tugas membenahi diri yang tak ada habisnya. Mudik kemudian berkembang sebagai katarsis sosial, sebagai cara mengingatkan bahwa kita kerumun sosiologis yang merindukan akar.

Kelak kita semua kembali ke akar besar: alam akhirat. Di situlah kita mudik akbar saat melebur dalam jagat kosmo. Menjadi serpihan sejarah di dunia lalu menghimpun diri sebagai orang-orang terkasih di sisi-Nya kelak. Allah sungguh Maha Pemusik Agung.

Tabik puuunnn...


Heri Wardoyo
Wartawan Utama

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3865


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved