BATAM (Lampungpro.com) - Menjadikan Kepulauan Riau (Kepri) sebagai�prototype,�Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sukses menggulirkan skenario�sharing economy�melalui Program�Hot Deal.�Memunculkan beberapa nama besar sebagai�best seller,�program ini siap diterapkan di beberapa spot tahun depan hingga Kemenpar berencana lebarkan market sampai Asia Timur.
Sukses membukukan tren positif hingga jadi katalis sukses Program Hot Deal, penghargaan diberikan pada enam operator kapal ferry di Hotel Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batam, pada Jumat (14/12). Batam Fast Ferry jadi operator peyumbang wisman terbesar dengan 57.788 atau 80 persen dari total tiket terjual. Setrip kedua ditempati oleh Majestic Fast Ferry yang membukukan angka 11.337 tiket terjual (16 persen). Bintan Resort Ferries (2.270 tiket) dan Citra Ferry (1.348) berada di urutan berikutnya, lalu ditutup Indomas dan Pintas Samudra.
Penghargaan puncak dalam tajuk Crossborder Programe Award Night 2017 pun diberikan dan terbagi dalam empat kategori. Harus bersaing dengan 40 operator hotel, resort, bahkan restoran dalam layanan super prima, Batam View Resort Beach muncul sebagai best seller. Prestasi serupa diraih Nusa Jaya Indo Fast yang berhasil meraih predikat terbaik untuk kategori tour and travel sekaligus menyingkirkan 23 pesaing. Lalu, ESKA Spa menjadi yang terlaris dari 11 pasticipants dan Palm Spring yang memenangkan best seller untuk Golf.
Apresiasi layak disematkan pada para pelaku industri pariwisata di wilayah Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang. Sesi pertama akan berakhir Februari 2018, namun Program Hot Deal sudah memberikan inkam signifikan SGD6,612 juta atau sekitar Rp66,123 miliar (kurs SGD1 = Rp10.000). Angka tersebut hasil dari penjualan paket wisata 72.743 tiket dengan Singapura dan Malaysia sebagai market utama. Organizing Committee Program Hot Deal Christine Besinga menjelaskan, penurunan harga paket sampai 73% jadi daya tarik program ini.
Membagi kedatangan dalam empat pintu, Kepri pun diberi beban kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sampai 3,25 juta orang atau naik 62% dari tahun lalu. Batam tetap jadi pintu utama dengan beban 2,27 juta wisman atau naik 50 persen yang ditopang oleh Tanjung Uban (600 ribu), Tanjung Pinang (190 ribu), dan Tanjung Balai Karimun (190 ribu). Christine menambahkan, inovasi Program Hot Deal di wilayah Kepri akan dilakukan dengan mengacu hasil evaluasi Kemenpar dan potensi perubahan target kunjungan wisman tahun depan.
Ditopang kekuatan perkapita yang bagus, wisman asal Singapura memang paling menikmati Program Hot Deal hingga menembus jumlah 35.935 pengunjung (47 persen). Berada di strip kedua adalah Malaysia dengan jumlah pengunjung 12.544 orang (16 persen). Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, Program Hot Deal di Kepri akan diteruskan sebab memberi peningkatan jumlah pengunjung sampai 80 persen. Kenaikan signifikan jumlah wisatawan tentu berbanding lurus dengan inkamyang diterima para pelaku bisnis industri pariwisata di Kepri.
Kemenpar juga berencana membuka Program Hot Deal di 18 destinasi wisata lainnya. Mengacu kepada Kepri, destinasi wisata lain di nuantara ternyata juga memiliki problem serupa yaitu memiliki sisa kursi transportasi yang cukup besar. Kiki menerangkan, Program Hot Deal juga berpotensi dilakukan pada destinasi wisata Yogyakarta dan Solo. Sebab, slot penerbangan di destinasi pariwisata Solo menyisakan masih menyisakan banyak kursi kosong terutama di hari kerja. Satu sisi Yogyakarta sangat familiar.
Dengan semakin membesarnya rencana sebaran Program Hot Deal, Kemenpar pun berencana membuka pasar baru. Kiki mengatakan, Tingkok, Korea, Jepang, Taiwan, hingga India dan Bangladesh akan jadi pasar potensial bagi Program Hot Deal. Mengacu kepada variasi jumlah negara pengunjung, Program Hot Deal juga dinikmati oleh wisman dari luar Asia Tenggara yang masuk melalui Singapura. Masuk ke Batam, sebanyak 5.521 warga Korea, 4.426 paspor Tiongkok, lalu 1.942 orang India ternyata antusias dengan program ini.
Menggaungkan Program Hot Deal, Kemenpar sempat menjalankan program farmtrip dan mengajak media, para agen, juga influencer dari Singapura plus Johor (Malaysia) untuk merasakan sekaligus mengabarkan pariwisata di Batam. Kemenpar juga melakukan branding dengan memasang iklan-iklan di lokasi strategis seperti MRT East West Line Singapura, termasuk memanfaatkan kekuatan media sosial. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyatakan, pengembangan program dan promosi harus dilakukan untuk menaikan jumlah wisatawan yang masuk melalui crossborder.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4149
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia