JEMBER (Lampungpro.com)-Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ingin event karnaval internasional, Jember Fashion Carnaval (JFC) 2017, 9-13 Agustus mendatang bisa lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu, kementrian yang dikomandoi oleh Arief Yahya ini menggelar�seminar Kamis (2/3) di Hotel Aston Jember, Jawa Timur.
�
Dalam seminar tersebut membahas keseluruhan persiapan, karena�Kemenpar tak ingin tampil seadanya dalam Jember Fashion Carnaval 2017 nanti. Even costume carnaval yang sudah mendunia itu akan dikemas lebih seru, heboh dan lebih keren dari edisi-edisi sebelumnya. Sebanyak 15 perwakilan Dinas Pariwisata dari masing-masing daerah di Indonesia, para stakeholder, Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari), pelaku usaha industri pariwisata, Presiden JFC Dynand Fariz dan Anggota DPR-RI Komisi X, Anang Hermansyah pun ikut diundang di seminar Jember Fashion Carnival di Hotel Aston Jember itu.
�
�
�
Kedepan, Kebijakan pemasaran pariwisata nasional akan dibuat mengerucut pada Digital tourism (E-tourism), homestay (Rumah Wisata), Ailines, Branding, Top 10 Originasi, Top-3 Destinasi utama (15 Destination branding), Pengembangan 10 destinasi Prioritas, Sertifikasi kompetensi SDM dan gerakan sadar wisata.
�
�
Menpar Arief Yahya menyambut baik persiapan yang dilakukan tim pemasaran pariwisata nusantara Kemenpar. Baginya, hal itu perlu dilakukan lantaran cultural value selalu ngetop di dunia. Baik cultural maupun natural, Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia selalu top 20.
�
"Kreasi kostum karnaval Indonesia memang bagus-bagus. Dari Jember Carnaval, Banyuwangi Ethnob Carnaval, maupun Malang Carnival, nama-namanya sudah mendunia. Jadi persiapannya harus sungguh-sungguh," ujarnya.
�
Tiap perhelatan JFC selalu menyedot perhatian wisatawan asing. Bahkan para kontestan dengan wajah ceria dan penuh kreasi yang mejeng di catwalk jalanan kerap menjadi daya tarik media asing untuk meliput. Di 2014 saja, ada 3.073 media dan fotografer dalam dan luar negeri mendaftar untuk hadir dari seluruh dunia untuk meliput Jember Fashion Carnaval.
�