Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Khusus Petani Milenial, Kementan Siapkan Dana Dua Triliun
Lampungpro.co, 27-Apr-2019

Erzal Syahreza 855

Share

Kementan, Pertanian, Dana Pemerintah

Secara karekteristik, kata Subiksa, lahan rawa memiliki sedimen marin lapisan tanah pirit (FeS2). Kemudian posisi dan konsentrasi pirit bervariasi dan menentukan tipologi lahan.

"Lalu pirit mudah teroksidasi menghasilkan lahan dengan reaksi sangat masif. Tapi kalau tidak dikelola dengan baik maka akan terjadi degradasi lahan rawa seperti tanah masam yang menyebabkan basa kalsium, magnesium dan kalium tercuci," katanya.

Bambang Pamuji, Sesditjen Tanaman Pangan, menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan bantuan saprodi bagi petani peserta program Serasi. Bantuan ini berupa benih, herbisida, pupuk hayati, dan dolomit. Perhitungannya adalah bantuan benih dialokasikan 80 kilogram per ha, dolomit 1.000 kilogram per ha, herbisida tiga liter per ha, dan pupuk hayati 25 kilogram per ha.

Saat ini, PT Polowijo Gosari paling siap untuk memenuhi kebutuhan dolomit di Indonesia serta mendukung kebutuhan dolomit bagi program Serasi. Potensi tambang dolomit yang dimiliki Polowijo sebesar 300 juta ton. Dengan produksi dolomit setahun berjumlah satu juta ton. Produk andalan perusahaan untuk perkebunan sawit adalah Dolomit Premium 100.

Staf Ahli Kementan untuk Bidang Infrastruktur, Profesor Dedi Nursyamsi, optimistis bahwa program ini dapat berjalan baik dibandingkan program gambut sejuta hektar. Karena lahan rawa ini aman dari aspek lingkungan dan bahaya kebakaran. Dedi Nursyamsi menambahkan, selama ini pemerintah sudah memasang target kuat, yakni menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045.

"Nah, menurut kami ada tiga hal yang perlu ditekankan pada pengelolaan rawa. Pertama infrastruktur, teknologi inovasi dan human resources. Kalau ini bisa dikelola kami yakin tujuan lumbung pangan dunia akan tercapai," katanya.

Menurut Dedi, program ini tak lepas dari upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pertumbuhan kelahiran penduduk hingga 1,34 persen. Atau dengan kata lain ada sekitar 3,5 juta yang membutuhkan makan.

"Di saat bersamaan banyak alih fungsi lahan. Maka itu peluang lahan rawa, baik yang pasang surut maupun tadah hujan sangat baik sekali. Kalau dikelola dengan benar, maka produksi padi di lahan rawa bisa mencapai sembilan kali lipat," katanya. (***/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22202


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved