Rektor Universitas Malahayati Saat Membuka Konferensi Internasional ICESH 2025 | Lampungpro.co

Rektor menyebut, kebijakan ekonomi yang mengabaikan kelestarian alam akan membawa dampak serius seperti perubahan iklim, krisis ekologi, dan ketimpangan sosial. Sebaliknya, kebijakan lingkungan yang tidak realistis secara ekonomi akan sulit diterima dan diterapkan.

"Dalam dunia yang saling terhubung, kita dituntut untuk berbagi solusi, membangun sinergi lintas bangsa, dan memperkuat kerja sama antar institusi. Konferensi ini menunjukkan ilmu pengetahuan tidak mengenal batas wilayah, dan mengingatkan walau universitas berakar secara nasional, namun misi dan tanggung jawab kami berskala global," sebut Rektor.

Sebagai sebuah universitas, Kadafi juga meyakini pengetahuan tidak hanya untuk dihasilkan, tetapi juga harus diterapkan dan dibagikan. Oleh karenanya, konferensi ICESH menyediakan ruang yang sangat penting untuk tujuan tersebut.

Selain itu, penelitian akademik tidak seharusnya hanya tersimpan dalam jurnal, sehingga harus hadir dalam kebijakan publik, memengaruhi tata kelola, mendukung masyarakat, serta membentuk generasi pemikir dan pelaku masa depan.

"Universitas juga memiliki peran moral dalam mengarahkan arah pembangunan. Oleh karenanya, perlu mencetak ekonom yang memahami ekologi, dan ahli hukum yang berpihak pada kelestarian lingkungan," ungkap Muhammad Kadafi.

Rektor juga berharap, konferensi tersebut menjadi awal kolaborasi baru untuk penelitian bersama, rekomendasi kebijakan, dan program pertukaran mahasiswa.

Ia juga berharap, forum tersebut tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa, tetapi juga menghubungkan mahasiswa dengan calon mitra, pembimbing, dan teman perjuangan dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan. (***)