Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Krakatau: Ikon Mahadahsyat yang Masih Terlupakan, Jangan Jadikan Cuma Pembungkus Festival
Lampungpro.co, 27-Jun-2025

Amiruddin Sormin 500

Share

Letusan Krakatau 1883 menjadi salah satu bencana vulkanik terdahsyat sepanjang sejarah. Dentumannya terdengar hingga ribuan kilometer dan debunya mengubah iklim dunia. DOK. LAMPUNGPRO.CO

Ironisnya, nama Krakatau kadang tak muncul sama sekali dalam atraksi utama Festival Krakatau. Tur ke Gunung Anak Krakatau kerap absen dari kalender festival, padahal gunung ini terus tumbuh dan hidup sebagai warisan langsung dari letusan 1883. Ketidakhadiran tur Krakatau justru menjadi sorotan utama ketimbang atraksi yang dihadirkan.

Festival menjadi ajang seremonial tahunan yang kehilangan substansi. Padahal, Krakatau bukan hanya harus “ditampilkan”. Tetapi dihidupkan dalam ingatan, pengalaman, dan imajinasi wisatawan.

Membangun Ikon Wisata Krakatau Sepanjang Tahun

Pemerintah Provinsi Lampung mestinya tak menunggu Festival Krakatau untuk mengangkatnya. Sebaliknya, Festival Krakatau adalah puncak dari kerja ekosistem pariwisata sepanjang tahun.

Krakatau seharusnya bisa dinikmati siapa pun tanpa harus menyeberang ke Selat Sunda. Museum Krakatau, misalnya, bisa menjadi pusat edukasi dan destinasi keluarga. Di dalamnya, miniatur dan diorama bisa menjelaskan kronologi letusan, efek global, dan proses geologi. Teater mini bisa menayangkan simulasi visual letusan 1883 dalam format 3D.

Gedung baru di kawasan Museum Lampung bisa dikhususkan menjadi Museum Krakatau, lengkap dengan dokumentasi ilmiah, benda-benda vulkanik, dan warisan budaya pascaletusan. Narasi Krakatau juga bisa dikaitkan dengan sejarah Lampung, seni lokal, dan bahkan mitigasi bencana.

#

Sudah saatnya Pemerintah Daerah mengubah paradigma: dari sekadar perayaan tahunan menuju pengembangan ekosistem wisata Krakatau yang berkelanjutan. Pelaku wisata, pelajar, peneliti, dan masyarakat dunia ingin memahami dan mengalami kedahsyatan Krakatau, bukan hanya mendengar namanya saat festival.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved