Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Luncurkan Program Bank Sampah Sekolah, Wakil Gubernur Lampung Dorong Siswa Jadi Agen Perubahan Lingkungan
Lampungpro.co, 22-Aug-2025

Febri 436

Share

Wakil Gubernur Lampung Saat Meluncurkan Bank Sampah | Lampungpro.co/Dok Kominfo

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, meluncurkan gerakan Program Bank Sampah Sekolah yang digelar di Gedung Serba Guna (GSG) SMAN 2 Bandar Lampung, Kamis (21/8/2025).

Program ini diikuti oleh lima sekolah, yaitu SMAN 1, SMAN 2, SMAN 9, SMKN 1, dan SMKN 4 Bandar Lampung, dengan total 200 peserta. Kelima sekolah tersebut, nantinya akan menjadi pilot project pelaksanaan bank sampah di lingkungan pendidikan.

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela mengatakan, program tersebut, sejalan dengan visi besar Presiden RI Prabowo Subianto, melalui Asta Cita untuk menuntaskan pengelolaan sampah sebelum tahun 2029.

"Hal ini memang sejalan dengan cita-cita Presiden Ri melalui Asta Cita. Presiden Prabowo mencita-citakan sebelum tahun 2029, pengelolaan sampah sudah harus tuntas, jadi ekosistemnya harus dibangun dari hulu sampai hilir," kata Jihan Nurlela.

Menurutnya, pemerintah pusat saat ini tengah menyiapkan pengelolaan sampah di sektor hilir, termasuk rencana pembangunan waste to energy di TPA Regional Lampung.

Namun, menurut Jihan, pekerjaan rumah pemerintah daerah adalah menghidupkan ekosistem pengelolaan sampah sejak dari masyarakat, desa, hingga sekolah. Inilah kenapa institusi pendidikan harus bergerak lebih cepat.

"Sekolah adalah tempat orang belajar dan berpengetahuan, sehingga saya titip agar bank sampah ini tidak sekadar pajangan, tetapi harus benar-benar hidup ekosistemnya, mulai dari habit atau kebiasaan anak-anak di sekolah," ujar Jihan Nurlela.

Jihan juga turut menekankan pentingnya pembiasaan pemilahan sampah di sekolah, baik organik maupun anorganik, serta memberikan pemahaman kepada siswa mengenai potensi pengelolaan sampah.

Jihan menyebut, Lampung setiap tahun menghasilkan sekitar 720 ribu ton sampah, dengan kontribusi Bandar Lampung sebesar 800 ton perhari. Sementara dari total 126 SMA/SMK/MA negeri dan swasta di Bandar Lampung, rata-rata sekolah menghasilkan 200–250 Kg sampah perhari atau total 31 ton sampah perhari.

"Jadi bisa dibayangkan kalau itu sampah bisa selesai di sekolah, bisa tidak dibuang sampai ke hilir atau tempat pembuangan akhir, betapa berkurangnya sampah-sampah yang tidak dikelola atau sampai di TPA," sebut Jihan Nurlela.

Jihan menegaskan, pengelolaan sampah tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan memerlukan sinergi dengan seluruh lapisan masyarakat, termasuk siswa dan guru, sehingga diharapkan agar program tersebut nantinya dapat menjadi pola hidup berkelanjutan dan diwariskan ke generasi berikutnya.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung, Otto Fitriandy menambahkan, program bank sampah bukan hanya tentang kepedulian lingkungan, tetapi juga mengajarkan literasi keuangan kepada siswa.

"Program bank sampah ini menjadi suatu titik temu antara peduli lingkungan dengan literasi keuangan, bagaimana para siswa di sisi inklusif keuangan, bisa membuka akses keuangan berupa tabungan yang mereka peroleh nantinya dari hasil pengelolaan sampah," tambah Otto Fitriandy.

Menurutnya, ada tiga manfaat utama dari program ini, yakni manfaat ekonomi, manfaat pembentukan karakter, serta manfaat edukasi dan kesadaran lingkungan.

Program bank sampah sekolah ini, turut mendapat dukungan dari berbagai lembaga keuangan seperti OJK, Bank Mandiri, BNI, BRI, BSI, Bank Lampung, serta Coca Cola Europacific partners dan Komunitas Sahabat Gajah. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved