Hal senada juga disampaikan wisatawan perempuan asal Swiss, Clo Meunier. Dia mengaku takjub dan terpesona dengan busana yang digunakan para peserta grand carnaval JFC. Tampilannya menurut dia tidak kalah menarik dengan karnaval di Rio de Janiero Brasil.
"Para peserta membuat kostum sangat luar biasa. Apalagi mereka membuat sendiri dan mereka juga bukan seorang desainer. Busana yang digunakan juga dikemas dalam balutan budaya Indonesia," tuturnya.
Wisatawan yang pertama kali menonton JFC itu menilai ide kreativitas JFC sangat bagus dan kostum yang luar biasa dari warga Jember akan menjadi trend karnaval yang menghebohkan dunia.
"Mudah-mudahan tahun depan saya bisa datang ke Jember untuk menonton lagi wisata karnaval JFC yang sangat mempesona ini," katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut, karnaval ini sudah mengangkat kota Jember dan pantas menjadin Kota Karnaval Dunia dengan sederet prestasinya.
Menariknya, penyelenggaraan tahun ini sekaligus akan menjadi momen ditetapkannya Jember sebagai Kota Karnaval setaraf dengan kota-kota karnaval internasional lainnya seperti Rio de Janeiro, Brasil.
Dari sisi cultural value, menurut Arief Yahya, kreativitas JFC sudah layak dijadikan magnet untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman). Namun, dari commercial value atau financial value masih belum terlalu menarik karena belum bisa dikapitalisasi dengan baik.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1526
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia