Belanda kembali merancang strategi untuk menggempur pertahanan Batin Mangunang. Dua hari kemudian pada 11 September 1832, Belanda kembali melancarkan serangan.
Kali ini Belanda mengerahkan pasukan dalam jumlah besar dan dipersenjatai meriam. Tembakan meriam dilakukan terus menerus sementara pasukan terus bergerak maju.
Siasat Belanda ini ternyata sudah diprediksi Batin Mangunang. Batin Mangunang sudah menarik mundur pasukannya ke dalam hutan lebat di lereng Gunung Tanggamus.
Benteng Taratas Bombay memang jatuh ke tangan Belanda karena sudah ditinggal pasukan Batin Mangunang. Alhasil Belanda tidak menemukan satu pun mayat dan senjata di benteng tersebut.
Belanda mengira sudah menang karena mengangap Batin Mangunang tidak berani melawan lagi. Padahal Batin Mangunang masih melakukan perlawanan sampai akhir hayatnya.
Batin Mangunang dimakamkan di Tambak Balak, Kota Agung, Tanggamus. Perjuangan Batin Mangunang dilanjutkan anaknya Mangku Negara.
Dikutip dari Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Sabtu (17/8/2021), jasa Batin Mangunang di masa penjajahan Belanda diabadikan menjadi nama rumah sakit daerah di Tanggamus yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang Kota Agung. Di Bandar Lampung tepatnya di daerah Segala Mider, nama Batin Mangunang dijadikan nama jalan yaitu Jalan Mangunang. (***)
Berikan Komentar
Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...
1088
Olahraga
12833
Bandar Lampung
6051
Bandar Lampung
3738
Lampung Selatan
3328
335
18-May-2025
240
18-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia