Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Menpar Arief Yahya Terjunkan Deputi-Deputinya di Rakorbang Kepri
Lampungpro.co, 04-Apr-2017

1005

Share

Kepri menjadi fokus Menpar Arief untuk terus dikembangkan. Hal iut bukan tanpa sebab, pertama, Kepri ini top three wisman terbesar di Indonesia dengan persentase 20 persen, setelah Bali 40 persen dan Jakarta 30 persen. "Kedua, Kepri sudah ditetapkan sebagai Gerbang Wisata Bahari Indonesia, karena posisi geografis yang dekat dengan Singapore dan riilnya wisatawan yacht atau perahu wisata itu masuk dari sana," ujar Menteri Arief.

Ketiga, Kepri juga masuk dalam program crossborder, karena penyeberangan ke Batam, Bintan, Tanjung Balai Karimun, sangat dekat dan cepat. Akses penyeberangan juga semakin banyak. "Karena itu akan banyak events internasional di Kepri untuk menghidupkan industri pariwisata di sana," ujar Arief Yahya.

Kepri, lanjut Arief, juga destinasi yang paling cepat untuk membuat program kerjasama regional Negara-Negara Asia Tenggara, dengan dibungkus dengan Visit ASEAN@50. Program bersama, setelah kesepakatan dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) pada Januari 2017 diluncurkan di Singapore.

Karena itu, Menpar Arief Yahya setuju ketika diminta memberi arah Kepri ke depan, agar sama dan seiring dengan target-target besar Kemenpar. Juga inline dengan apa yang dimaui Presiden Joko Widodo akan core economy bangsa Indonesia ke depan.

"Beliau sudah menetapkan DNA Indonesia yang bisa bersaing di global level hanya ada di pariwisata. Paling enak, mudah, ikut sama arah yang sedang dituju presiden, karena pasti sejalan," ujar Menteri Arief.

Di depan Gubernur Kepri Nurdin Basyirun dan seluruh kepala dinas di provinsi itu, Arief Yahya memaparkan mengapa Kepri harus menjadi pariwisata. "Pertama, trend pariwisata terus meningkat dalam lima tahun terakhir dan melejit dalam dua tahun terkhir ini. Datanya bisa dilihat," kata Arief.

Sebaliknya, oil and gas (minyak dan gas bumi), coal (batu bara), kelapa sawit (CPO) terus menurun, sehingga diperkirakan 2019, pariwisata sudah menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia. "Ini penting. Riau saja, yang selama ini penghasil minyak mentah terbesar di Indonesia, sekarang sudah mulai switch ke pariwisata. Kepri sudah punya potensi dan lebih dekat dari Singapore," ujarnya.

Alasan lain, Arief Yahya mengajak flash back di revolusi industri, mengingat kembali pikiran-pikiran Alvin Toffler. Dia membagi revolusi ke dalam tiga fase gelombang yakni agriculture, manufacture, teknologi informasi, saat ini ada sudah masuk ke era cultural industry. "Pariwisata ada di gelombang ke empat, yakni cultural industry atau creative industry," kata Arief Yahya.

Karena itu, penting bagi Gubernur atau CEO Kepri untuk memastikan portofolio bisnis daerahnya. Mau ditetapkan sebagai daerah dan Industri apa yang akan dikembangkan oleh daerah. "Ini dulu bagian terpenting yang harus diputuskan. Arah dulu yang dipastikan, setelah itu baru kerahkan seluruh sumberdaya manusia dan budgeting menuju ke arah tersebut," katanya.

Menpar Arief pun menurunkan semua Eselon I Kemenpar ke Kepri di Rakorbang itu diantaranya, Sekretaris Kementerian, Ukus Kuswara, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan, Wisnu Bawa Tarunajaya, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Rizki Handayani dan Honorary Advisor Untuk Bidang Wisata Bahari, Indroyono Soesilo.

Di deretan Pemprov sendiri ada Gubernur Kepri Nurdin Basyirun, Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Buralimar, Apri Sujadi (Bupati Bintan), Aunur Rofik (Bupati Karimun), Hamid Rijal (Bupati Natuna), Arif Fadilah (Sekda Prov Kepri), H. Syahrul S.Pd (Wakil Wali Kota Tanjung pinang), Buralimar (Kadispar Provinsi Kepri), Guntur Sakti (Kadis Kominfo provinsi Kepri).

Sedikitnya ada 200an peserta yang terdiri atas SKPD Provinsi, SKPD Kabupaten/Kotamadya, perguruan tinggi pariwisata, ASITA, PHRI, media massa dan tokoh masyarakat Kepri. Acara Rakor ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan soliditas Pentahelix Pariwisata Kepri dalam rangka "Indonesia Incorporated".

Gubernur Nurdin tersirat, mengarahkan Kepri sebagai destinasi wisata. "Dengan kekuatan penuh, kami akan wujudkan bahwa Kepri benar-benar sebagai Gerbang Wisata Bahari Indonesia! Kami punya 408 pulau-pulau dan lebih dari 96 persen wilayah Kepri adalah laut," ujarnya.

Gubernur Nurdin Basyirun juga menyampaikan optimismenya di sektor Pariwisata. "Kepri ini punya beberapa lokasi yang potensinya besar, di antaranya potensi Kepulauan Anambas sebagai daya tarik wisata dan perikanan," katanya.

Kadispar Kepri, Buralimar mengungkapkan ambisi Kepri untuk menjadi daya tarik utama wisatawan, wisata bahari dapat menjadi trigger untuk kedatangan wisatawan. Proyeksi Kepri itu tiga juta wisman dari 15 juta target 2017 yang ditargetkan dari Kepri, rakor tahun ini diharapkan menjadi Kepri Incorporated untuk mendukung Indonesia Incorporated.

Ada kejutan istimewa dan mengharukan Menpar Arief Yahya yang berulang tahun pada 2 April lalu. Di acara Rakorbang Kepri ini, di akhir paparan, Panitia menyiapkan kejutan berupa tayangan video grafis berisi foto menteri yang diiringi oleh iringan lagu Selamat Ulang Tahun oleh Gubernur Kepri dan seluruh peserta Rakor.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3761


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved