Etik juga menyoroti masih terbatasnya akses pendidikan bagi anak-anak difabel di Kota Bandar Lampung. Saat ini, hanya terdapat satu Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN), sementara sekitar delapan sekolah lainnya merupakan SLB swasta.
“Kuota penerimaan di SLBN sangat terbatas karena keterbatasan sarana, prasarana, dan tenaga pengajar. Padahal, jumlah pendaftar bisa mencapai 80 hingga 100 anak setiap tahun,” ungkapnya.
Menurut Etik, pendidikan menjadi kebutuhan mendesak bagi anak-anak difabel agar mereka dapat belajar bersosialisasi dan hidup bermasyarakat sejak dini.
Ia juga mengakui bahwa selama tujuh tahun berdiri, Sadila masih menghadapi berbagai tantangan operasional.
“Sadila merupakan komunitas berbasis sukarelawan. Tantangan terbesar kami adalah ketersediaan volunteer yang siap mendampingi secara berkelanjutan,” kata dia.
Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 ini, Sadila menampilkan sebanyak 72 anak difabel yang berasal dari berbagai daerah, antara lain Sidomulyo dan Kalianda di Kabupaten Lampung Selatan, Kota Metro, serta Kota Bandar Lampung. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Bandar Lampung
651
Polinela
691
Polinela
687
191
16-Dec-2025
204
16-Dec-2025
176
16-Dec-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia