Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Peringati HDI 2025, Mayang Suri Djausal Dorong Penguatan Program Inklusif di Bandar Lampung
Lampungpro.co, 15-Dec-2025

Sandy 833

Share

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Bandar Lampung, Dewi Mayang Suri Djausal, S.P., M.M | LAMPUNGPRO.CO/Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Bandar Lampung, Dewi Mayang Suri Djausal, menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 yang dirangkaikan dengan perayaan hari jadi ke-7 Komunitas Sahabat Difabel Lampung (Sadila).

Kegiatan tersebut digelar di Gedung Teater Tertutup Dewan Kesenian Lampung (DKL), PKOR Way Halim, Kota Bandar Lampung, Minggu (14/12/2025).

Dalam kesempatan itu, Mayang menegaskan bahwa setiap anak terlahir istimewa dengan talenta dan keunikan masing-masing.

Menurutnya, disabilitas tidak boleh dipandang sebagai kekurangan, melainkan sebagai bagian dari keberagaman yang memperkaya kehidupan.

“Disabilitas bukan kekurangan, melainkan keunikan. Masyarakat tidak seharusnya menghakimi, tetapi fokus pada kelebihan dan potensi yang dimiliki setiap anak,” ujar Mayang.

Ia menambahkan, potensi dan talenta anak-anak difabel merupakan warna-warni kehidupan.

Karena itu, ia berharap Komunitas Sadila terus konsisten mendampingi dan memperjuangkan hak-hak anak difabel, mulai dari akses pendidikan, layanan kesehatan, hingga ruang beraktivitas yang layak, sebagaimana hak seluruh warga Kota Bandar Lampung.

Mayang juga menegaskan komitmen DPRD Kota Bandar Lampung untuk mendorong pemerintah kota merealisasikan berbagai program inklusif, baik dalam rencana pembangunan jangka menengah maupun jangka panjang.

“Isu disabilitas ini menjadi prioritas nasional dan telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Karena itu, perlu sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota agar program inklusi benar-benar dirasakan manfaatnya,” kata Mayang Suri yang juga anggota Komisi IV ini.

Menurut Mayang, bentuk konkret dari program inklusif tersebut antara lain penyediaan infrastruktur dan layanan publik yang ramah disabilitas, serta kemudahan akses terhadap pendidikan dan kesehatan.

Sementara itu, Ketua Komunitas Sadila, Etik Mudmainah, mengungkapkan bahwa sebagian besar anak difabel yang tampil dalam perayaan HDI tahun ini baru pertama kali naik ke atas panggung.

Sadila, kata Etik, secara khusus menyediakan ruang aman agar anak-anak difabel dapat mengekspresikan diri dan tampil dengan penuh percaya diri.

“Melalui panggung ini, kami ingin anak-anak tidak lagi merasa takut atau mengalami tantrum saat berinteraksi dengan orang lain,” ujar Etik.

Etik juga menyoroti masih terbatasnya akses pendidikan bagi anak-anak difabel di Kota Bandar Lampung. Saat ini, hanya terdapat satu Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN), sementara sekitar delapan sekolah lainnya merupakan SLB swasta.

“Kuota penerimaan di SLBN sangat terbatas karena keterbatasan sarana, prasarana, dan tenaga pengajar. Padahal, jumlah pendaftar bisa mencapai 80 hingga 100 anak setiap tahun,” ungkapnya.

Menurut Etik, pendidikan menjadi kebutuhan mendesak bagi anak-anak difabel agar mereka dapat belajar bersosialisasi dan hidup bermasyarakat sejak dini.

Ia juga mengakui bahwa selama tujuh tahun berdiri, Sadila masih menghadapi berbagai tantangan operasional.

“Sadila merupakan komunitas berbasis sukarelawan. Tantangan terbesar kami adalah ketersediaan volunteer yang siap mendampingi secara berkelanjutan,” kata dia.

Pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 ini, Sadila menampilkan sebanyak 72 anak difabel yang berasal dari berbagai daerah, antara lain Sidomulyo dan Kalianda di Kabupaten Lampung Selatan, Kota Metro, serta Kota Bandar Lampung. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved