Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pilgub Lampung, Ada Dusta di Antara Kita
Lampungpro.co, 05-Jul-2018

Amiruddin Sormin 2832

Share

Piala Dunia 2018 Rusia, sungguh pesta paling menggembirakan seluruh penghuni Planet Biru ini. Semua berpesta, baik yang kalah apalagi yang menang. Bahkan ada Tim Korea Selatan pulang dengan kepala tegak meski kalah.

Tak ada yang mengumpat dan dengan segudang protes. Semua terjadi karena wasit adil. Gol bisa dianulir, pinalti bisa digagalkan, offside bisa onside, dan yang diving bisa kena kartu merah. Tak ada lagi kontroversi gol 'Tangan Tuhan' ala Maradona, karena ada video assistant referee (VAR) yang mengawasi setiap gerak-gerik pemain dari semua sudut.

Begitulah seharusnya pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang baru saja berakhir di Lampung. Seharusnya semua gembira mendapat gubernur/wakil gubernur terpilih. Tapi yang muncul justru protes.

Ini lantaran tak ada semprit dari wasit ketika pemain melanggar. Padahal ratusan 'video assitant referee' yakni para rakyat menyaksikan langsung di lapangan ada bagi-bagi uang Rp50 ribu secara massif menjelang coblosan. Mereka juga melaporkannya ke Panitia Pengawas Pemilu sesuai himbauan yang disampaikan penyelenggara.

Pemain yang melanggar ini jelas-jelas sadar, karena pada 14 Februari 2018, di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, seluruh calon kepala daerah mendeklarasikan pilkada tanpa politik uang (money politics). Semuanya, termasuk wasit (Bawaslu) dan panitia pertandingan (KPU) beserta ofisial dan keamanan, sepakat untuk menjaga pilkada bebas politik yang. Semua tanda tangan, pakai 'jersey' hitam bertuliskan tolak politik uang, dan terekspos media.

Deklarasi yang digelar Bawaslu itu tentu ingin agar 'jangan ada dusta di antara kita'. Bermainlah fair play, tampilkan kualitas, atur strategi taka-tiki yang baik, dan buat gol agar penonton bersorak. Jangan suap penonton, wasit, panitia, dan keamanan agar permaian sedap dan hasilnya membuat semua bahagia. Tentu itu maksud Bawaslu ketika membuat deklarasi itu.

Lalu, kalau ada yang kemudian 'berdusta di antara kita' apakah yang berdusta itu justru yang menang? Ini bukan zaman memelihara kontroversi. Teknologi makin canggih, banyak yang merekam bagi-bagi uang itu. Wasit, jadikanlah rekaman itu 'video assitant referee' untuk memutuskan apakah gol itu sah atau tidak.

Tabik puunnnn....

 

Amiruddin Sormin
Wartawan Utama

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

20008


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved