Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pulau Tangkil Pesawaran, Aneka Cerita Akhir Pekan dari Teluk Lampung yang tak Sekadar Liburan
Lampungpro.co, 25-May-2025

Amiruddin Sormin 23821

Share

Foto udara Pulau Tangkil Pesawaran. DOK.WARGA

PESAWARAN (Lampungpro.co):;Di balik debur ombak Teluk Lampung, berdiri sebuah pulau kecil seluas sekitar 12 hektare, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi magnet bagi para pencari ketenangan dan keindahan alam. Namanya Pulau Tangkil, sepetak surga yang menyembul tak jauh dari Pantai Mutun, di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.

Bagi yang rutin mengunjungi pesisir Lampung, Tangkil bukan sekadar nama. Ia adalah destinasi pelarian dari penatnya pekerjaan, keramaian kota, dan hiruk pikuk digital. Akses menuju ke sana cukup mudah. Dari Mutun, hanya dibutuhkan beberapa menit menumpang perahu nelayan untuk menjejakkan kaki di hamparan pasir putih Tangkil yang lembut.

Pasir Putih, Ombak Tenang, dan Udara Segar

Sesampainya di sana, waktu seakan melambat. Angin sejuk bertiup dari sela-sela pepohonan rindang yang menaungi sebagian wilayah pulau. Air lautnya jernih, nyaris tak beriak. Ombak tenang menjadikan tempat ini aman bahkan untuk anak-anak yang bermain air di tepian. Beberapa pengunjung memilih mendirikan tenda kecil di bawah pohon, sekadar tidur siang atau membaca buku, ditemani suara alam yang berbisik pelan.

Pulau Tangkil berkembang menjadi wisata keluarga. Ada resort sederhana, gazebo untuk bersantai, warung makan dengan menu lokal, hingga toilet umum yang bersih dan terawat. Semua ini, menurut cerita para nelayan penyeberangan, adalah hasil gotong royong masyarakat dan pemerintah daerah yang ingin menjadikan Tangkil sebagai ikon wisata andalan Pesawaran.

Wahana Air dan Petualangan Bawah Laut

Bagi yang haus petualangan, Tangkil pun tak mengecewakan. Parasailing, banana boat, perahu donat, dan kano siap memacu adrenalin. Bahkan, wisatawan juga bisa menjajal snorkeling atau diving di spot-spot pilihan, menyapa biota laut yang berenang di antara terumbu karang alami.

“Kalau air sedang jernih, terumbu karangnya kelihatan dari atas perahu,” cerita Ujang, salah satu pemandu lokal yang juga mengelola sewa alat snorkeling. “Kadang-kadang kita bisa lihat ikan warna-warni bahkan dari dermaga kecil.”

Destinasi wisata pantai di Pesawaran. PEMKAB PESAWARAN

Ajakan Liburan dari Bumi Andan Jejama

Di kesempatan berbeda, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Kabupaten Pesawaran, Arisking, mengajak masyarakat untuk kembali menjelajah kekayaan alam wilayahnya. Dengan semangat kampanye pariwisata bertajuk Salam Kemilau Pesawaran, ia menyebut akhir pekan sebagai waktu terbaik untuk menjelajahi destinasi unggulan.

“Kami tidak hanya menjual pemandangan. Di sini ada keramahan, kuliner, budaya, dan pengalaman yang tidak bisa didapatkan di tempat lain,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (24/5/2025).

Menurutnya, selain Tangkil, Pesawaran juga memiliki Pantai Sari Ringgung dengan masjid terapung, serta Pulau Pahawang dan Kelagian yang terkenal di kalangan penyelam. Belum lagi air terjun tersembunyi, bukit hijau, dan jalur-jalur trekking yang memanjakan pecinta alam.

Wisata Rakyat, Akses Mudah

Menariknya, berkunjung ke Pulau Tangkil nyaris tanpa pungutan tiket masuk. Wisatawan hanya perlu membayar ongkos perahu dari Pantai Mutun, yang bisa dinegosiasikan dengan para nelayan setempat. Biaya ini pun dianggap sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat pesisir.

“Wisata berbasis komunitas seperti ini membuat ekonomi lokal bergerak,” tambah Arisking. “Nelayan bisa mendapat penghasilan tambahan, warung-warung bisa hidup, dan anak-anak muda ikut menjaga pulau.”

Menjaga yang Sudah Indah

Namun, seiring meningkatnya kunjungan, tantangan menjaga kelestarian lingkungan pun semakin nyata. Sampah wisatawan, kerusakan terumbu karang, dan pembangunan yang tak terkendali bisa menjadi ancaman.

Pemerintah daerah pun menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan. Edukasi kepada pengunjung dilakukan lewat papan peringatan dan ajakan menjaga kebersihan.

“Pulau ini bukan milik pribadi. Tangkil adalah warisan alam untuk anak cucu kita nanti,” tegas salah satu tokoh adat setempat, yang rutin mengawasi aktivitas di pulau itu.

Akhir Pekan yang Bermakna

Pulau Tangkil bukan hanya tempat liburan. Ia adalah cermin dari harmoni antara alam, manusia, dan budaya lokal. Di sana, waktu sejenak berhenti. Suara motor, gawai, dan tuntutan hidup digantikan debur ombak dan senyum nelayan yang menjemput dari seberang.

Bagi Anda yang mencari ketenangan, ingin berbagi cerita, atau sekadar menulis puisi dari tepian pantai — Pulau Tangkil menunggu, dengan pasir putihnya yang menyimpan ribuan kenangan.

Info Wisata

Alamat: Sukajaya Lempasing, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung

Transportasi: Perahu dari Pantai Mutun (Rp20.000–Rp50.000/orang tergantung negosiasi)

Fasilitas: Penginapan, warung makan, wahana air, snorkeling, gazebo, kamar mandi umum

Kontak dan Info: Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran, melalui Tourism Information Center. (***)

Editor Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved