JAKARTA (Lampungpro.com): Kementerian Pertanian (Kementan) mengambil langkah strategis dalam mengantisipasi puncak musim kemarau yang berdasarkan perkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi pada Agustus dan September 2018. Sejumlah langkah antisipatif yang dilakukan Kementan diyakini mampu menjaga produksi pertanian, khususnya padi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Sumarjo Gatot Irianto, mengatakan, sejumlah langkah komprehensif dilakukan. Misalnya, melakukan percepatan tanam pada daerah yang belum mengalami kekeringan, penggunaan bibit padi khusus lahan kering, dan penerapan teknologi dan mekanisasi untuk penyediaan air.
Secara kelembagaan, Kementan juga meningkatkan sosialisasi dan koordinasi kepada seluruh pemangku kepentingan di setiap daerah. Secara umum, Gatot menyatakan musim kekeringan seharusnya tidak selalu dipandang sebagai sesuatu yang buruk. Menurutnya, justru banyak peluang dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi jika dikelola dengan baik.
Data luas pertanaman pertanaman tahun ini yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Dibanding bulan Oktober-Juli 2016/2017, pertanaman di bulan yang sama tahun 2017/2018 ini surplus 738.524 hektare (ha). Selain itu, luas petanaman bulan Juni sebagai awal kemarau 2018 mencapai 984.234 hektare, juga masih lebih baik dibandingkan pada bulan yang sama tahun lalu yakni seluasi 933.390 ha. (PRO1)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4136
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia