SURABAYA (Lampungpro.com) - Mau coba Soto Surabaya yang terkenal itu? Datanglah ke Majapahit Travel Fair (MTF) 2017 yang dilangsungkan di Grand City Convex, Surabaya, pada 13-16 April 2017. Salah satu Travel Exchange (Travex) berkelas itu mengambil tema Kabupaten Sumenep, Madura agar memberikan nuansa wisata dan budaya khas Jawa Timur. Dan, akan mempromosikan Soto, ikon kuliner Indonesia ke pentas dunia.
Mempopulerkan Soto itu adalah bagian dari upaya membranding culiner nusantara yang dijadikan makanan khas Indonesia. Jika di Jepang ada sushi, di Korea ada kimchi, di Thailand memiliki tom yam, Vietnam dengan mie, Turki dengan kabab, maka Indonesia punya soto.
Acara yang terbuka untuk umum ini selain pemeran dan bursa pariwisata, juga akan menghadirkan fam trip, pertunjukan kesenian serta berbagai lomba. "Di antaranya lomba dekorasi dan jamuan makan malam, itu pada 13 April 2017. Kemudian lomba busana daerah, talkshow serta promosi dari berbagai daerah peserta," papar Jarianto.
Dia mengatakan, acara ini merupakan event tahunan yang dimaksudkan untuk menggairahkan kepariwisataan di Jawa Timur dengan melibatkan kalangan seller dan buyer dari dalam maupun luar negeri. Selain Tabel-Top Business Meeting, MTF juga menampilkan produk, fasilitas dan jasa pariwisata, serta ada pula trip bagi para buyer, seller, dan exhibitor ke beberapa destinasi pariwisata penting di Jawa Timur.
"Pameran ini juga akan diisi seminar yang menghadirkan para professional di industri pariwisata terkemuka Indonesia. Semakin lama semakin banyak pebisnis pariwisata yang mengikuti MTF ini," kata Jarianto.
Jumlah peserta Travex tahun ini rinciannya adalah, ada sebanyak 132 orang, terdiri buyer dari luar negeri sebanyak 90 orang, berasal dari 23 negara, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Cina, Hong Kong, Jepang, India, Sri Lanka, Pakistan, Australia, Belgia, Kanada, Republik Ceko, Hungaria, Italia, Belanda, Polandia, Rusia, Saudi Arabia, Ukraina, serta Uni Emirat Arab.
Sedangkan untuk buyer dalam negeri, sebanyak 42 orang. Untuk seller ada 82 industri pariwisata, terdiri dari 75 industri pariwisata dari Jawa Timur dan 7 industri pariwisata dari Jakarta, Banten, Bali, Yogyakarta, NTT, dan NTB.
Sebelumnya, Menpar Arief Yahya telah melakukan terobosan baru di acara promosi kuliner Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dengan mengumumkan bahwa Soto menjadi branding makanan nasional. Dirinya sepakat untuk mendorong Soto sebagai kuliner nomor satu di dunia. Kelezatannya tidak perlu diragukan lagi. Bumbu yang terdapat dalam Soto juga membuat cita rasanya semakin khas dan kuat.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung penuh MTF 2017 di Surabaya ini, karena dalam strategi marketing ada tiga hal yang perlu dijalankan, yakni Branding, Advertising dan Selling.
Esthy menilai, industri pariwisata di Jawa Timur mulai berkembang pesat. Beberapa daerah, seperti Banyuwangi, Malang, Batu dan Surabaya sudah banyak atraksi yang layak dikunjungi wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara.
Guna mendukung promosi dan informasi, Kemenpar memasang Billboard di sejumlah tempat, di antaranya di arah pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, serta di Gerbang Tol Kamal, sisi Madura dan Surabaya. Kemudian, juga dipasang di pintu masuk Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, pintu masuk Tol Nusa Dua, Bali, di Gedung Negara Grahadi, di sekolah-sekolah Pariwisata, dan di semua SKPD di Jawa Timur.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4147
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia