BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Peminta sumbangan ataupun mencari dana bantuan dengan mengharap belas kasihan, dengan cara berkeliling dan berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain, bukan pekerjaan menarik. Namun kesulitan ekonomi yang berawal dari sempitnya lapangan pekerjaan membuat usaha tanpa modal ini, menjadi pilihan sejumlah orang di kota besar.
Termasuk di Kota Bandar Lampung banyak tersebar hal serupa dengan berbagai modus dan motif yang dilakukan. Modusnya mulai dari meminta sekadar untuk makan hingga ongkos pulang. Saat ini modus yang marak dilakukan di Kota Bandar Lampung menggunakan kedok yayasan anak yatim piatu. Kedok tersebut dapat dijumpai di sejumlah SPBU Pertamina yang tersebar di kota berjuluk Kota Tapis Berseri ini.
Semakin memprihatinkan, para pencari sumbangan yatim ini didominasi dengan jasa anak-anak sebagai media pencari sumbangan yang cukup dominan. Anak-anak tersebut didominasi rata-rata berumur 11 sampai 14 tahun yang berstatus sebagai pelajar sekolah menengah pertama. Cukup berbekal karung kecil dan kardus bertuliskan "Kaum Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa", mereka bisa mendapatkan sumbangan perharinya mencapai Rp200 ribu hanya di satu tempat SPBU.
Penelusuran Lampungpro.co di tujuh SPBU, setidaknya ada 3 tempat SPBU yang sering dijadikan pangkalan mencari sumbangan. Saat menelusuri di SPBU 24.351.33 Kalibalau, anak peminta sumbangan tersebut mengaku dari yayasan yatim piatu yang ada di Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan. Ia pun mengaku tiap harinya bisa memperoleh penghasilan Rp100 ribu jikala sedang sepi.
"Sering dapat segitu mas. Lumayan untuk adik-adik anak yatim lainnya. Mulai galang sumbangan ini dari siang sampai sore hari. Kalau ada yang sekolah biasanya kita gantian," kata anak tersebut yang enggan disebutkan namanya ini.
Bergeser di tempat kedua, Lampungpro.co menemukan lagi praktik tersebut. Kali ini bapak-bapak paruh baya yang mengaku dari "Yayasan Rumah Belajar Cinta Yatim dan Dhuafa" saat ditemui di SPBU 24.351-111 Way Halim (arah Jalan Urip Sumoharjo).
"Sudah hampir dua pekan galang sumbangan untuk anak yatim. Kita keliling dari SPBU ke SPBU lainnya karena kita ada tim yang berganti. Selama ini di satu tempat paling minim dapat Rp120 ribu. Kalau pas rame bisa dapat Rp200 ribu lebih," ujar pria yang berpakaian yayasan ini.
Bergeser ke SPBU lainnya, tim Lampungpro.co menemukan lagi aksi yang serupa. Kali ini di SPBU 24-35174 Rajabasa arah Natar. Modusnya sama dengan yang ditempat SPBU Kalibalau. Perempuan dengan bermodalkan karung kecil bertuliskan "Kaum Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa".
"Ya untuk yayasan anak yatim disini (Bandar Lampung). Tiap hari di satu tempat mulai siang hari pulang sekolah. Sering dapat sumbangannya kalau ramai bisa sampai Rp200 an lebih cuma kalau lagi sepi paling sedikit hanya Rp50 ribuan," kata perempuan tersebut.
Pengamatan Lampungpro.co, tiap antrean pengisian di SPBU berjenis premium dan pertalite bermotor, setidaknya ada 2 sampai 3 orang yang memberikan sumbangan dengan besaran uang berbeda. Sementara untuk antrean kendaraan mobil, tak banyak yang memberikan sumbangan. Namun sekali memberikan uang, pengguna mobil setidaknya memberikan sumbangan Rp10 ribu.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1296
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia