Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ternyata, Nasi Goreng Jadi Favorit Raja Salman
Lampungpro.co, 02-Mar-2017

1618

Share

JAKARTA (Lampungpro.com)-Beragam masakan Indonesia disajikan dalam menjamu rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud selama berada di Indonesia. Nasi goreng menjadi menu andalan yang disiapkan 150 koki. Aerofood ACS dipercaya untuk mendampingi para juru masak Kerajaan Arab Saudi dalam mempersiapkan makanan rombongan Raja Arab berjumlah 1.500 orang.
 
Aerofood ACS merupakan salah satu unit bisnis dari PT Aero Wisata, anak perusahaan maskapai nasional Garuda Indonesia yang bergerak di bidang inflight catering. "Ya, kami dipercayakan untuk menyajikan makan halal food bagi rombongan kedutaan Berbagai kuliner masakan nusantara. Nasi goreng juga termasuk salah satunya. Akan tetapi secara keseluruhan kami akan memprioritaskan permintaan dari pihak koki kedutaan, ujar VP Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar. 
 
Benny memastikan 150 koki milik Garuda Indonesia itu akan berkolaborasi dengan koki kepercayaan kerajaan Arab Saudi dalam memasak dan menyiapkan makanan premium bertaraf internasional. Mereka akan mengolah bahan mentah yang didatangkan langsung dari Arab Saudi juga bahan lokal di fasilitas inflight kitchen Aerofood ACS Jakarta dan Denpasar.
 
Para koki Aerofood ACS akan bekerja 24 jam penuh dan dibagi dalam tiga shift. Makanan yang disajikan bervariasi, mulai dari makanan pembuka seperti hummus, canapé, caviar dan berbagai roti pilihan, ujarnya.
Lebih lanjut Benny mengatakan, nantinya para rombongan juga akan disajikan makanan utama dari beras untuk nasi basmati, beraneka daging seperti daging sapi, daging kalkun, daging kambing, daging ayam dan aneka seafood salah satunya lobster. Kita akan melayani dan siap menjamu dengan baik, tentunya akan dikombinasikan dengan makanan Nusantara termasuk Nasi Goreng," katanya. 
 
Tampilnya masakan Indonesia di depan tokoh dunia itu langsung memantik komentar Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Vita Datau Messakh. Kata Vita, Makanan Indonesia memang tidak ada duanya di mulut dan lidah siapapun. Termasuk untuk Raja Salman yang datang ke tanah air, ini karena makanan Arab karakternya sama dengan masakan Indonesia yang juga banyak menggunakan rempah-rempah nasional. 
 
Kuliner itu adalah salah satu media diplomasi dalam menjalin hubungan ekonomi, sekaligus Raja Salman mendapat pengalaman dalam merasakan nikmatnya masakan kita, ujarnya.
 
Ia menambahkan, masakan Indonesia itu tidak sembarangan. Kuliner itu menjadi kekuatan Thailand, Jepang dan Korea Selatan dalam mempromosikan wisatanya. "Ini yang harus dirumuskan dan dipromosikan ke dunia internasional," katanya.
 
Jika keluarga Raja Salman cocok dengan cita rasa masakan Indonesia, itu akan mempercepat popularitas kuliner nusantara. Ada sate, soto, rendang, nasi goreng, yang pernah dikagumi mantan Presiden USA, Barack Obama. Vita menambahkan, masakan Indonesia itu ada sejarahnya, ada nilai-nilai kearifan lokal ada filosofinya. Setiap negara mengedepankan kuliner sebagai pintu masuk ke negaranya, untuk memperkenalkan negaranya, meningkatkan country image negaranya dan branding sebagai ciri khas setiap negara. 
 
Memang ada tiga makanan khas yang sudah indentik dengan Indonesia, yakni Nasi Goreng, Rendang dan Soto. "Semoga Nasi Goreng menjadi unggulan makanan kita di depan para rombongan Raja, semakin banyak pintu masuk ke negara kita, semakin banyak makanan yang dikenal oleh wisatawan, country image ke negara kita semakin baik. Kita harapkan kita bisa memperkenalkan Indonesia melalui kuliner kita untuk rombongan Raja Salman, ujarnya. 
 
Menpar Arief Yahya mengucapkan selamat kepada Garuda Indonesia dan anak perusahaannya yang telah dipercaya rombongan Raja Salman dalam melayani makanan. Ini merupakan semangat dalam mendorong kuliner nusantara untuk tampil di pentas dunia. Sebab, Thailand, Vietnam dan Malaysia sudah lebih dahulu menggunakan makanan sebagai alat diplomasi dan promosi pariwisata.
 
Potensi kuliner kita tidak kalah. Jenis makanan kita juga seabrek jumlahnya. Tinggal mengemas menjadi kekuatan yang memiliki commercial value, bukan hanya cultural value," katanya. 
 
Berdirinya banyak restoran Indonesia di berbagai negara adalah bukti konkret, bahwa kuliner kita juga laku di pentas global. Sama halnya dengan Chinesse Restoran, Japanesse Restoran, Korean Food dan juga Indian Culinery. "Biarkan wisatawan jatuh cinta di makanan dulu, sebelum akhirnya mencintai destinasi pariwisata Indonesia," ujarnya. (PRO1)
#

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved