MAGELANG (Lampungpro.com)-Pembangunan homestay terus digeber oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC). Rencananya 400 kamar baru akan do bangun di 20 desa yang ada di sekitaran Borobudur.
Bulan ini sudah tiga desa yang memiliki homestay baru. Berarti sudah ada tambahan 60 kamar. Diharapkan di tahun 2017 ini, pembangunan homestay untuk 20 desa bisa tuntas. Homestay ini benar-benar bangunan baru dengan desain khusus. Bukan meng-upgrade yang sudah ada. Kita ingin membuat standarisasi dengan membuat baru sebagai contoh, ujar Direktur Utama PT TWC Edy Setijono, Selasa (7/3).
Homestay yang dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara ini menelan biaya sebesar Rp 70 juta per kamar. Jika satu desa 20 kamar, maka dana yang dikucurkan sebesar Rp 1,5 miliar per desa. Homestay ini dibangun di lahan desa atau tanah milik warga yang bisa dikerjasamakan. Hal ini dilakukan agar masyarakat ikut merasakan pembangunan di sektor pariwisata.
Tyo, panggilan akrab Edy Setijono lantas menguraikan soal target tamu ke Borobudur. Pada tahun 2019 ditargetkan ada dua juta wisatawan mancanegara (Wisman) yang datang atau setidaknya 5.000 mancanegara per hari. Jika separuh jumlah tersebut menginap di Borobudur, maka butuh 1000-2000 kamar. Tentu tak semuanya menginap di hotel. Maka homestay-lah yang menjadi pilihan. Jika ada 400 kamar, berarti 25 persen tamu menginap di homestay, katanya.
Agar para tamu mendapatkan pelayanan yang standar, maka pola pemasaran dan manajemen homestay ini akan dikoneksikan dengan Manajemen Hotel Indonesia Group, yakni jaringan hotel milik BUMN. Saat ini sudah ada 40 hotel yang masuk di manajemen Hotel Indonesia Group ini. Targetnya, 100 hotel di tahun 2017. Jadi, homestay ini nantinya jadi member of Hotel Indonesia Group, ujar Tyo.
Selain itu, pemesanan kamar di homestay ini pun akan dilakukan dengan model bundling pembelian tiket masuk ke Candi Borobudur. Pembangunan homestay di desa-desa sekitar Borobudur ini merupakan wujud nyata konsep baru yang diusung Direksi TWC guna menyambut target dua juta wisatawan mancanegara ke Candi peninggalan Dinasti Syailendra ini.
Konsep baru tersebut adalah pengembangan Ekosistem Pariwisata Kawasan Borobudur. Intinya, Borobudur tidak bisa berkembang sendirian harus didukung oleh destinasi wisata lain di sekitar, serta dari masyarakat sekitar. Itulah sebabnya, yang kami kembangkan adalah ekosistem pariwisata kawasan, katanya.
Ia pun menjabarkan langkah-langkah nyata mewujudkan konsep pengembangan BUMN yang dipimpinnya. Menurut Tyo ada dua program yang sedang dikebut saat ini, pertama adalah membangun Balkondes, Balai Ekonomi Desa dan yang kedua membangun homestay. Kedua program ini didukung sepenuhnya oleh Sinergi BUMN.
Seperti diketahui, Candi Borobudur masuk dalam destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dikenal dengan sebutan 10 Bali Baru. Borobudur (Jawa Tengah) masuk bersama Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Gunung Bromo-Tengger-Gunung Semeru (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Morotai (Maluku Utara) dan Tanjung Kelayang (Belitung).
Menpar Arief Yahya merasa terbantu oleh Sinergi BUMN untuk membangun pariwisata itu. Tahun 2019, Kemenpar mentargetkan 100 ribu homestay terbangun, untuk menyambut kekurangan amenitas dengan proyeksi 20 juta wisman. "Terima kasih Sinergi BUMN. Ini adalah bukti nyata Indonesia Incorporated semakin solid. Selain dengan Kementerian BUMN, homestay juga diprogramkan bersama dengan Kemen PUPR dan Kementerian Desa dan PDT. Sukses buat PT TWC yang bergerak di Joglosemar," kata Arief.
Borobudur adalah satu dari 10 Bali Baru yang dikembangkan. Destinasinya Joglosemar (Jogja Solo Semarang), dengan ikon Borobudur. Maret 2017 ini, Perpres Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur bakal selesai, dan BOP nya terbentuk. "Tugas BOP adalah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yang dibangun sekitar 10 km dari lokasi Candi Borobudur,"ujarnya.
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
15616
EKBIS
8162
Bandar Lampung
5564
Bandar Lampung
3920
Bandar Lampung
3781
364
02-Apr-2025
2287
02-Apr-2025
850
02-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia