Para Pemenang Lomba Poster dan Artikel Karya Ilmiah di ICESH 2025 Universitas Malahayati | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Universitas Malahayati, Bandar Lampung, sukses menggelar dan mencetak sejarah lewat penyelenggaraan The 2nd International Conference on Economy, Social, and Humanity (ICESH) 2025 yang dilaksanakan selama dua hari pada 28-29 Juli 2025.

Tak hanya menjadi ajang diskusi ilmiah, ICESH 2025 juga membuka ruang kompetisi karya ilmiah dan presentasi poster yang menarik partisipasi luas dari mahasiswa.

Tercatat ada 98 artikel dari Fakultas Hukum, 44 artikel dari Program Studi Manajemen, dan 22 artikel dari Program Studi Akuntansi. Tak kalah signifikan, kontribusi eksternal pun mencolok dengan 59 artikel dari institusi Co-Host, 19 artikel dari peserta regular eksternal, serta 38 peserta dalam kategori presentasi poster.

Jumlah tersebut, bukan hanya angka, melainkan wujud nyata semangat kolaboratif dan kepedulian akademisi baik dari dalam maupun luar kampus terhadap isu-isu krusial seputar pembangunan berkelanjutan.

Dalam konferensi internasional tersebut, para mahasiswa Universitas Malahayati turut mempresentasikan hasil penelitiannya yang merupakan bagian dari proyek akademik, seperti skripsi dan tesis, yang dilakukan di bawah bimbingan dosen masing-masing.

Mereka mengikuti lomba dan mempresentasikan poster dan juga artikel karya ilmiah yang dibuatnya. Para finalis memaparkan karya mereka di hadapan tiga dewan juri eksternal, dengan durasi presentasi 5-7 menit.

Suasana penuh semangat dan intelektualitas mewarnai sesi ini, menunjukkan kesiapan mahasiswa untuk tampil sebagai agen perubahan yang berpihak pada keberlanjutan.

Dalam lomba tersebut terdapat beberapa kategori pemenang yakni artikel ekonomi terbaik pertama diraih Tim Mahasiswa Universitas Malahayati terdiri dari Ana Marisyah, Galih Imam Pramujati, Dwi Puja Arrahman, Naila Artanti, Niken Ayu Pratiwi, Siti Maysaroh, Febrianty, Rahyono dengan judul artikel The Influence of Toxic Positivity and Social Support on Employee Burnout in Retail Companies.

Lalu untuk artikel hukum terbaik pertama diraih tim dari Thailand yakni Korntina Phattanasin, Ridho Zazulki, Zavina Hudaini. Yunica Hasan, Well Anggraini, dan Yosi Handayani dengan judul JURIDICAL ANALYSIS OF IRAN'S WEAPON CONFLICT JURIDICAL ANALYSIS OF 142 WITH ISRAEL IN THE PERSPECTIVE OF INTERNATIONAL HUMANITARIAN LAW.

Lalu untuk karya poster ekonomi terbaik pertama diraih oleh mahasiswi Universitas Malahayati bernama Salsabila, dengan karya posternya berjudul "Turning Volution in to Solution."

Sementara untuk poster hukum terbaik diraih mahasiswa bernama Elok Sutanah, dengan judul poster "The Roll of Corporate Law in Controlling Climate Change In Indonesia."

Selanjutnya untuk presentasi ekonomi terbaik diraih mahasiswa bernama Herwindu Danu Dajajat dengan judul "MSME Green Transformation: An analysis of adoption rates, challenges, and solutions towards sustainable business. practices in Indonesia."

Terakhir untuk presentasi hukum terbaik diraih mahasiswi bernama Hanivah dengan judul "Intergrating Fiscal Policy and Regional Dipolomacy to Advance Climate Goals: A Siutheast Asian Perspectif."

ICESH sendiri, merupakan ruang dialog lintas negara dan lintas disiplin ilmu, yang mempertemukan pemikir, akademisi, dan praktisi untuk saling bertukar informasi serta menyumbangkan solusi terhadap persoalan global.

ICESH 2025 mengangkat tema besar: “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Titik Temu antara Kebijakan Ekonomi dan Hukum Lingkungan”, yang dinilai sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini. Tema tersebut menjadi pengingat bahwa pembangunan tidak boleh berjalan sendiri, melainkan harus seiring sejalan dengan perlindungan lingkungan dan keadilan sosial.

ICESH 2025 tak hanya menjadi ruang unjuk karya, tetapi juga tonggak bagi mahasiswa Universitas Malahayati untuk membuktikan bahwa mereka siap menjadi bagian dari solusi global. Dengan semangat kolaboratif dan kepekaan terhadap isu pembangunan berkelanjutan, generasi muda kampus ini tengah membangun masa depan yang lebih baik untuk Indonesia dan dunia. (***)

Editor : Febri Arianto