Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Waisak, Mengerek Ekonomi Masyarakat Borobudur
Lampungpro.co, 12-May-2017

1087

Share

MUNGKID (Lampungpro.com)-Setiap events wisata harus berdampak ekonomi yang signifikan hingga 170 persen multiplying effectnya bagi masyarakat sekitar. Seperti event Peringatan Trisuci Waisak di candi Borobudur yang jatuh pada 10 Mei 2017 itu.

"Pariwisata adalah sektor yang paling cepat, mudah dan murah untuk menaikkan devisa, PDB dan ketenaga kerjaan. Mudah, karena recourses kita sudah hebat, alam dan budaya kita sudah sangat layak jual. Murah, karena hanya dibutuhkan dua persen dari projection-nya, sudab bisa running. Mana ada industri yang seperti ini," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Dari event selama tiga hari Senin (8/5)-Rabu (10/5), Pengelola Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambaban dan Ratu Boko mencatat ada dampak positif ekonomi yang meningkat. Puncak perayaan, 10 Mei Malam, saat lampion dinaikkan, betul-betul menjadi objek foto, atraksi dan tontonan yang asyik.

Hotel-hotel, homestay dan penginapan banjir tamu. Belum lagi penjual souvenir, pemandu serta tukang parkir yang jumlahnya ribuan orang. Ada 3.500 pedagang di candi Borobudur dan 76 pemandu wisata yang terlibat melayani para pengunjung.

"Mereka sudah pasti panen. Bayangkan ada 40 ribu wisatawan selama tiga hari peringatan Waisak yang berpusat di Borobudur," kata Hartanto, Divisi Pelayanan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.

Menurutnya itu dampak ekonomi yang tidak mudah ditengah lesunya ekonomi global. Industri wisata sebagai harapan baru pemerintah telah mewujudkan hasil yang kongkrit.

Di Borobudur juga ada ratusan tukang parkir yang terlibat setiap hari. Mereka dikelola secara swadaya oleh Karangtaruna Borobudur. Sedangkan untuk para pemandu wisata tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI).

Untuk padang yang jumlahnya 3.500 kelompok terdiri dari penjual souvenir, warung makan, penjual pakaian, oleh-oleh dan lainya. "Lumayan mas. Selama tiga hari rame pembeli. Kalau kenaikan sekitar 50 persen," ujar Sunar, penjual Souvenir di kompleks Borobudur.

Begitupun yang diakui penjaga hotel Manohara. Selama acara Waisak kamar hotelnya fullbook. Umumnya yang menginap para tamu dan panitia acara Waisak. "Mereka sudah booking jauh-jauh hari sebelumnya. Tahun ini lebih banyak," ujar petugas front office yang enggan disebut namanya.

Warung makan sekitar juga panen. Mereka mendapat pesanan dalam jumlah besar. "Panitia Waisak selalu pesan ke warung kami. Sudah langganan tiap tahun," kata Sumiatun, pemilik warung makan Padang.

Itulah bukti nyata bahwa pengelola wisata saat ini tidak bergerak sendiri. Tetapi selalu melibatkan masyarakat sekitar. "Event Waisak ini sangat menarik. Satu sisi tujuanya ritual ibadah umat Budha. Tetapi tidak semata mata ibadah karena telah membawa dampak ekonomi warga sekitar," katanya.

Ada ratusan hotel dengan ribuan kamar yang ada di sekitar Borobudur. Namun yang tergolong besar ada hotel Manohara, Plataran Borobudur Hotel, Saraswati Hotel dan lainya.Sebagai pengelola TWC, Hartanto berharap wisatwan tidak hanya ritual dan takjub dengan bentuk candi yang megah.

Tetapi saat datang harus menggali warisan kebudayaan yang tercermin dari relief relief yang ada. Itulah mengapa tageline Borobudur adalah "Inspiring Heritage".

Borobudur memendam warisan inspirasi jika digali dengan benar. "Borobudur ini wisata budaya mahakarya warisan nenek moyang yang perlu digali, sehingga datang ke Borobudur akan mendapat banyak ilmu dan inspirasi," katanya.

Dalam dinding melingkar candi Borobudur seluas lima hektar itu terdapat 2.672 panel relief dan 72 stupa. Dengan 504 arca Buddha terbanyak di dunia. Relief-relief tersebut menyimpan bermacam pesan sejarah dan kehidupan sosial.

Mulai dari gaya hidup nenek moyang kala itu, seperti gaya pakaian, tata rambut, alat musik, pola pertanian, arsitektur dan filosofi kehidupan dan norma-norma.

"Wisatawan yang datang harus menggali semua itu supaya mendapat ilmu. Karena itu Borobudur sendiri kita sebut sebagai Perpustakaan Ilmu," katanya.

Ada ribuan cerita dan tinggal mau menggali yang mana. "Bisa diambil sesuai habbit atau ketertarikan mereka apa," ujarnya.

Dari explore cerita atau pesan yang ada di Borobudur, ke depan pihaknya optimis jumlah kunjungan akan lebih banyak. Selama ini saja selalu naik dari tahun ke tahun. Misalnya tahun 2015 jumlah kunjungan 3.558.691 wisatawan, tahun 2016 3.899.916 wisatawan. Untuk 2017 targetnya 4.200.000 kunjungan. Dengan rata-rata naik 5 -7 persen tiap tahunnya.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved