BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Apel Kesiapsiagaan dalam rangka antisipasi penanggulangan bencana alam di wilayah Kota Bandar Lampung digelar di lapangan Korem 043 Garuda Hitam, Rabu (19 /10/2022) pagi.
Apel diikuti Forkopimda, Polres Bandar Lampung, Kodim 0410, Lanal Lampung, Brimob Polda Lampung, Pol PP Bandarlampung, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandarlampung, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PUBM, DLH, Basarnas, BMKG Natar, Orari, PMI, Kecamatan, Kelurahan, RT, Linmas, serta Pramuka, berjumlah 1.510 peserta Apel.
Apel kesiagaan dilakukan sebagai bentuk kesiapan serta koordinasi dan kerja sama antara pemerintah daerah, ormas serta seluruh lapisan masyarakat dalam mengantisipasi penanggulangan bencana di wilayah Kota Bandar Lampung.
Walikota Bandarlampung Hj. Eva Dwiana, selaku pimpinan apel berharap seluruh komponen yang terkait, lebih pro aktif memantu perkembangan situasi daerah rawan bencana alam yang ada di Kota Bandarlampung
Menurutnya, wilayah Kota Bandarlampung merupakan daerah rawan bencana alam karena tekstur kondisi alamnya. Meski demikian, masyarakat diminta tetap menjaga lingkungan dan sumberdaya alam yang ada, agar lingkungan tidak rusak.
Dua bencana alam yang sering mengancam Bandar Lampung berupa banjir dan tanah longsor, karena memang letak geografisnya sangat menungkinkan untuk terjadi bencana alam tersebut. Saya minta, masyarakat tetap waspada dan mengutamakan keselamatan jiwa masing-masing. Serta saling mengingatkan kepada warga yang berada di daerah-daerah rawan bencana, kata Walikota.
Walikota menjelaskan, di Bandar Lampung terdapat sejumlah wilayah yang perlu mendapatkan perhatian serius, terutama wilayah yang rawan tanah longsor dan banjir.
Setidaknya ada 13 titik rawan banjir dan tanah longsor yang harus diwaspadai. ke-13 titik tersebut terdari dari delapan lokasi rawan banjir atau genangan air dan lima lokasi lainnya rawan tanah longsor.
Kalau rawan banjir itu ada di Rajabasa (Nyunyai, Rajabasa Jaya),Telukbetung Selatan (Gedungpakuon), Kedamaian, Sukarame (Way Dadi Baru), Sukabumi (Campangraya), Panjang (Way Lunik), dan Bumiwaras (Sukamaju). Kalau rawan tanah longsor ada di Panjang (Panjang Selatan, Pidada), Kedaton (Sukamenanti Surabaya), Tanjungkarang Pusat (Pasirgintung), Langkapura, Telukbetung Barat (Bakung), jelasnya.
Serta hampir semua wilayah Kota Bandarlampung , berpotensi terjadi bencana alam berupa Kebakaran, tambah Bunda Eva, sapaan Walikota perempuan pertama di Kota Bandarlampung ini.
Dikatakan Bunda Eva, saat-saat yang paling berharga adalah saat-saat awal terjadinya bencana itu sendiri.
Pemerintah daerah maupun masyarakat harus cekatan, dalam melakukan setiap kegiatan tanggap darurat.
Tanggap darurat pada jam-jam pertama ataupun hari-hari pertama terjadinya bencana akan dapat menyelamatkan banyak jiwa dan mengurangi jatuhnya korban, pungkas Bunda Eva. (**/rls)
Berikan Komentar
238
16-Aug-2025
266
16-Aug-2025
262
16-Aug-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia