Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Yon Koeswoyo, Terlalu Indah Dilupakan Terlalu Sedih Dikenangkan
Lampungpro.co, 05-Jan-2018

Amiruddin Sormin 2138

Share

JAKARTA (Lampungpro.com): "Terlalu indah dilupakan, terlalu sedih dikenangkan. Setelah aku jauh berjalan, dan kau kutinggalkan." Lirik dari lagu 'Andaikan Kau Datang Kembali' ini seakan ditulis untuk momen perpisahan. Ya, dunia musik Indonesia kehilangan sosok pioner yang menyanyikan lagu itu, Koesyono Koeswoyo atau yang lebih dikenal dengan nama Yon dari grup musik Koes Plus.

Bens mengatakan, selama dua tahun terakhir Yon keluar masuk rumah sakit lantaran komplikasi penyakit yang dideritanya. "Terakhir saya jenguk di Eka Hospital BSD, tapi saat itu sih sempat sehat kembali," ujar Bens.

Yon merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara yang lahir. Dia lahir di Tuban, Jawa Timur, 27 Semptember 1940. Pada 1960, Dia berserta keempat saudaranya membentuk koes bersaudara yang berisikan John Koeswoyo (Upright Bass), Tonny Koeswoyo (lead guitar), Yon Koeswoyo (vokal, rhythm guitar), Yok Koeswoyo (vokal, bass guitar), dan Nomo Koeswoyo (drum).

Grup ini meraih kesuksesan dalam beberapa album rekaman berikutnya selama beberapa tahun sebelum dipenjarakan rezim Orde Lama Soekarno di Penjara Glodok pada 29 Juni 1965. Yon dimasukkan satu sel bersama saudara-saudaranya, Tony, Nomo, dan Yok. Mereka dianggap memainkan lagu-lagu ngak-ngik-ngok (kebarat-baratan) yang terlarang masa itu karena dianggap musik yang tidak mencerminkan bangsa Indonesia pada 1965.

Namun formasi legendaris baru terbentuk pada 1969, saat itu Koes Bersaudara berganti nama menjadi Koes Plus yang beranggotakan Tonny Koeswoyo (Lead Guitar), Yon Koeswoyo (Vokal, Rhythm Guitar), Yok Koeswoyo (Vokal, Bass Guitar), dan Murry - (Drum, Vokal). Formasi ini bertahan hingga 1987. Tepatnya hingga Tonny Wafat pada 27 Maret 1987.

Nama Koes Plus mulai dielu-elukan khalayak setelah tampil membawakan lagu "Derita" serta "Manis Dan Sayang", "Senja", "Cintamu Telah Berlalu" dalam acara Jambore Band di Istora Senayan November 1970.

Saat itu Yon bersama Koes Plus tampil bersama band Panbers dan beberapa band sohor lainnya seperti The Candies, band Bhajangkara, dan The Rhadows. Saat itu lagu-lagu Koes Plus mulai dipengaruhi warna sweet sound ala Bee Gees dan The Cats. Yon Koeswoyo sendiri bahkan tiba-tiba berupaya menghasilkan vibra seperti halnya Barry Gibb dari Bee Gees.

Sejak itu popularitas Koes Plus seolah tak terbendung, menggelegak, dan merajai industri musik Indonesia. Terlebih setelah Koes Plus berpindah ke label Remaco yang dipimpin Eugene Timothy. Koes Plus akhirnya menjadi mesin hits yang terus dipacu tiada henti oleh Remaco. Dalam catatan pada 1974 Koes Plus merilis sekitar 24 album yang berarti setiap sebulan sekali Koes Plus merilis dua album.

Periode 1970-an seolah menjadi era mereka. Lagu-lagu mereka hits di tangga lagu Indonesia, dinyanyikan semua umur, seperti "Bujangan", "Muda-Mudi", "Kembali ke Jakarta", dan lainnya. Bahkan group ini berhasil merilis lebih dari 100 album berbagai jenis aliran musik seperti pop, dangdut, melayu, keroncong, jawa, folksong, rock, bosanova, qasidah, rohani Natal, dan pop anak-anak. Lagu-lagu mereka banyak yang menjadi hits yang melegenda sepanjang masa hingga saat ini.

Bicara soal Koes Plus, saya teringat sebuah kisah dari Remy Sylado. Beberapa tahun lalu, saya pernah menghadiri sebuah acara diskusi di Jakarta, saat Remy Sylado hadir sebagai narasumber. Remy bercerita mengenai Koes Plus. Saat itu, sekitar tahun 1970-an, Remy Sylado masih mengasuh majalah aktuil.

Dia bercerita bahwa dia menulis kritik untuk Koes Plus di salah satu rubrik majalah legendaris di Indonesia itu, kritik itu disampaikan dengan cukup pedas dan bernas. Namun Remy melanjutkan, Koes Plus membalas kritikannya dengan cara yang lebih cerdas.

Tak lama setelah kritikan Remy termuat di majalah aktuil, Koes Plus merilis sebuah lagu berjudul "Penyanyi Tua". Remy pun menyadari salah satu bait yang ditulis di lagu tersebut, merupakan balasan untuk kritiknya. Lirik tersebut ialah, "Oh penyanyi tua lagumu sederhana, mutunya pun tak ada dan anehnya banyak penggemarnya. Selamat jalan Om Yon Koeswoyo, karya dan insirasimu akan selalu dikenang. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1746


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved