Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Berkat JKN KIS, Pengobatan DBD dan Tipes Warga Bandar Lampung ini Bisa Tertangani Hingga Sembuh
Lampungpro.co, 31-Jul-2024

Febri 129

Share

Ghani Pasien BPJS Kesehatan Saat Dirawat di Rumah Sakit | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Tak jarang, mendapati seseorang menderita sakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan tipes atau tifus sekaligus pada waktu bersamaan atau berdekatan. Dua penyakit tersebut menjadi penyakit yang kerap menginfeksi Masyarakat.

Tipes ssndiri, merupakan infeksi yang terjadi pada usus halus manusia dan disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Meski asam lambung sebenarnya dapat membunuh kuman, kuman Salmonella kebal terhadap pertahanan asam lambung.

Karena itulah, dalam jumlah tertentu seseorang akan terkena infeksi. Bakteri Salmonella biasanya didapat dari makanan tidak higienis. Sementara itu, DBD merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk pembawa virus Dengue.

Gejala DBD yang umumnya timbul adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, muncul ruam-ruam di kulit, dan nyeri di belakang mata. Sementara salah satu ciri yang sangat khas dari DBD adalah menurunnya kadar trombosit.

Ghani Chandra (58) seorang warga Bandar Lampung, baru saja melewati masa sulit dalam hidupnya setelah mengalami sakit Tipes dan DBD secara bersamaan.

Sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari segmen penerima bantuan iuran (PBI) Pemerintah Daerah, ia menceritakan bagaimana sakit yang dia alami dan berobat menggunakan JKN.

"Awalnya saya mengalami demam tinggi, muntah-muntah yang terus-menerus dan saya merasa khawatir dengan kondisi saya, kemudian keluarga saya segera membawanya ke fasilitas kesehatan pertama dan mendapatkan obat sesuai kondisi yang saya rasakan. Namun setelah tiga hari, demamnya tidak kunjung turun," kata Ghani Chandra, Rabu (31/7/2024).

Menurut Ghani, keluarga juga merasa cemas karena kondisinya tidak membaik, hingga akhirnya ia memutuskan untuk dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) di rumah sakit terdekat.

Setelah sampai langsung ditanganin dan dicek ternyata sakit tipes, hanya menunggu sejam langsung dapat kamar dan besoknya dicek darah lagi ternyata DBD juga.

Selama empat hari di rumah sakit, Ghani menjalani perawatan intensif. Dokter dan perawat rutin mengunjungi kamarnya untuk memantau perkembangan kesehatannya dan memberikan obat-obatan yang diperlukan.

"Dokter selalu datang untuk memastikan kondisi saya, dan juga saya merasa nyaman diberikan pelayanan oleh para tenaga medis, karena yang saya terima sangat baik, ramah, dan sabar. Mereka sangat profesional dan selalu siap membantu kapan pun saya membutuhkan bantuannya, saya benar-benar merasa diperhatikan," ujar Ghani.

Bagi Ghani, manfaat dari program JKN sudah dirasakan olehnya sejak pertama kali berada di rumah sakit tersebut. Setelah menginformasikan sebagai peserta JKN di kepada petugas rumah sakit, Ghani segera mendapatkan perawatan intensif dan mendapatkan pelayanan tepat.

Ghani dan keluarganya merasa sangat bersyukur karena seluruh biaya perawatan selama di rumah sakit ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Mereka sangat mengapresiasi Program JKN yang telah memberikan kemudahan akses layanan kesehatan bagi masyarakat.

"Kami tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun, semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sebagai peserta JKN, saya merasakan langsung manfaatnya, program ini sangat membantu kami yang kurang mampu untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak," jelas Ghani.

Ghani berharap, untuk program JKN dan BPJS Kesehatan kedepannya dapat terus memastikan pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan bagi seluruh peserta JKN semakin baik dan berkualitas.

Program JKN memberikan manfaat besar bagi masyarakat, karena dengan dukungan penuh dari BPJS Kesehatan, masyarakat dapat merasakan pelayanan kesehatan yang baik tanpa harus terbebani oleh biaya yang tinggi.

Ghani merasa beruntung, JKN bantu menopang kesehatan keluarga, ia mendoakan program tersebut selalu ada dan dapat membantu masyarakat, khususnya dari keluarga yang tidak mampu. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22202


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved