Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Catatan untuk Pemerintahan Mirza-Jihan: Kawal Harga Singkong di Lampung dengan Industrialisasi dan Hilirisasi
Lampungpro.co, 13-Jan-2025

Amiruddin Sormin 322

Share

Petani gelar aksi cabut singkong karena harga anjlok (kiri) dan Gubernur Lampung Terpilih Rahmat Mirzani Djausal. LAMPUNGPRO.CO

Sebenarnya, PT Medco Ethanol Lampung mencoba bertahan dengan beralih bahan baku dari singkong menjadi tetes tebu. Namun strategi industri tapioka yang menaikkan harga singkong membuat perusahaan kalah saing.

Ternyata strategi menaikkan harga itu, hanya sementara. Mati dan hengkangnya sejumlah industri ethanol dari Lampung membuat industri tapioka dengan mudah kembali mengontrol harga. Strategi harga Rp2.000/kg hanya bertahan dua tahun dan setelah industri ethanol gulung tikar, perlahan harga singkong pun ikut anjlok, hingga kini.

Itu sebabnya, produksi singkong Lampung tertinggi dicapai pada 2014 yakni 8 juta ton. Setelah itu, perlahan produksi singkong anjlok hingga pada 2019 tinggal 4 juta ton. Penurunan produksi ini karena petani beralih ke komoditas lain seperti tebu, karet, dan kelapa sawit.

Kematian ittara dan industri ethanol karena bahan baku, merupakan ironi dari provinsi penghasil singkong terbesar nasional. Kematian itu ibarat pepatah 'ayam mati di lumbung padi'. Siapa yang mematikan industri ethanol dan apa motifnya? Pertanyaan inilah yang seharusnya bisa segera dijawab negara melalui KPPU.

Kematian ini juga seharusnya titik awal pembenahan tata niaga bisnis singkong di Lampung. Pasalnya, sampai kapan pun jika iklim usaha persaingan tidak sehat tetap dibiarkan terjadi, hilirisasi produk singkong cuma isapan jempol dan bahan kampanye menarik dukungan petani singkong.

Kematian industri ethanol adalah sinyalemen buruk betapa tak kondusifnya iklim investasi di provinsi berjuluk Sang Bumi Ruwai Jurai ini. Dua kematian itu sekaligus menjadi catatan buruk, betapa hilirisasi singkong di Lampung gagal total dan hanya boleh untuk tepung tapioka.

Pemerintahan Gubernur Terpilih Rahmat Mirzani-Jihan Nurlela (MIrza-JIhan) yang akan memimpin Lampung lima tahun ke depan (2025-2029), sebenarnya punya momentum emas membenahi carut-marut tata niaga singkong melalui Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

1 2 3 4 5

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

418


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved