Suasana Debat Pilkada Bandar Lampung | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung telah memfasilitasi debat keduanya, dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bandar Lampung, terhadap tiga pasangan bakal calon Wakil Wali Kota Bandar Lampung Selatan, Rabu (18/11/2020) malam. Ketiga pasangan calon wakil nomor urut 1 Johan Sulaiman, nomor urut 2 Tulus Purnomo, dan nomor urut 3 Dedi Amarullah telah menyampaikan program-programnya.

Dalam penyampaiannya, Johan Sulaiman mengaku akan mengatur kinerja aparatur sipil negara (ASN) sesuai dengan kompetensi bidang masing-masing, dimana saat ini banyak ASN yang ditempatkan di lokasi yang tidak sesuai kompetensi, sehingga pelayanan publik tidak berjalan maksimal. Kemudian Johan akan membuatkan aplikasi khusus, untuk melayani masyarakat dalam hal administrasi.

"Terkait fenomena anak jalanan dan PKL yang menempati trotoar, ini kami akan melakukan pendataan mulai anak jalanan hingga pengemis. Kemudian dibuatkan rumah singgah di tiap kecamatan, memberikan pelatihan, pembinaan, dan memberikan modal usaha agar bisa mandiri. Untuk PKL akan diberikan tempat nyaman, yang tidak menganggu jalan dan keramaian," kata Johan Sulaiman.

Sementara wakil nomor urut 2 Tulus Purnomo akan meningkatkan pelayanan publik, dengan kepastian hukum dan pemerataan hak masyarakat. Kemudian pemerintah harus akuntabilitas dan transparan, sehingga kinerja pemerintah bisa maksimal.

"Terkait atasi keamanan, kami akan menempatkan CCTV di tempat-tempat yang dinilai rawan di Bandar Lampung. Kemudian untuk keamanan sosial, kami akan mengatasi dengan pendekatan ekonomi. Caranya dengan menciptakan pengusaha-pengusaha baru di kelas anak muda, untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat," ujar Tulus Purnomo.

Kemudian wakil nomor urut 3 Dedi Amarullah akan menciptakan jalur khusus pesepeda lebih luas panjang lagi, untuk mengakomodir masyarakat yang hobi bersepeda. Terkait ruang terbuka hijau (RTH), Dedi akan menciptakan program tiap warga Bandar Lampung yang menikah, untuk menanam pohon dipekarangannya.

"Kaitannya RTH, akan diupayakan edukasi masyarakat sesuai kebutuhan, bahwa RTH merupakan kebutuhan. Edukasi pentingnya menanam pohon, untuk menambah RTH. Maka dengan edukasi dan pendekatan masyarakat, bisa mencapai sasaran dan menggugah masyarakat pentingnya menanam pohon," jelas Dedi Amarullah.

Terkait RTH sendiri, ketiganya mempunyai program yang berbeda-beda seperti melestarikan pedestrian dengan ditanami pohon. Perizinan di perumahan diwajibkan fasilitas umum harus ada RTH, yang akan terbangun dengan kesadaran.

Ada juga program satu RTH tiap satu kecamatan di Bandar Lampung, yang nantinya akan disiapkan anggarannya untuk mencari tempat. Harapannya RTH ini, bisa membangkitkan ekonomi masyarakat berupa even-even di RTH tersebut. (PRO3)