BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Setelah tiga tahun ditangani Pemerintah Provinsi Lampung, Jalan Mayjend H.M. Ryacudu, Sukarame, Bandar Lampung, kini berubah total. Semula, jalan yang dikenal dengan jalur dua Korpri itu, selalu langganan banjir jika musim penghujan dan berdebu saat musim kemarau.
Sejak Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) beroperasi di awal 2019, jalan ini makin strategis, karena menjadi akses bagi warga Bandar Lampung menuju Gerbang Tol Itera Kotabaru. Jalan yang semula sekelas kabupaten tiba-tiba harus menahan beban bus hingga truk tronton.
Tak ayal, kerusakan makin parah. Tinggi badan jalan yang sejajar dengan bahu jalan membuat genangan air di badan jalan. Akibatnya berulangkali ditambal, jalan tetap rusak.
Atas kondisi itu, pada Tahun Anggaran 2019, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) memutuskan membangun jalan sepanjang 3,3 km ini sekelas jalan tol. "Jalan ini menjadi akses kendaraan menuju jalan tol, tentu kelasnya harus seimbang dengan jalan tol," kata Kepala Dinas BMBK, Febrizal Levi Sukmana, sebagaimana dikutip dari portal Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung, Selasa (19/10/2021).
Pembangunan rigid beton menjadi pilihan. Tak hanya itu, ketinggian badan jalan pun dinaikkan menjadi 55 cm yang terdiri dari cor dan base. "Badan jalan harus ditinggikan agar tak ada lagi genangan air, sehingga pada musim penghujan bebas banjir," kata Levi.
Kini pekerjaan tinggal merapikan sisi kiri kanan flyover yang menghubungkan Jalan Sultan Agung dan Jalan Rycudu. Kemudian pengecoran di ujung jalan dan pemasangan median jalan.
Pembangunan jalan provinsi koridor 2 ini Pelaksanaannya dilakukan bertahap mulai dari tahun 2019, 2020, dan hingga saat ini tahun 2021. Pemerintah Provinsi Lampung berharap dengan selesainya pelebaran penambahan jalur ini dapat mempercepat akses warga dari dan ke Bandar Lampung.
Pihaknya menargetkan pengecoran terakhir pada 22 Oktober 2021. "Setelah pengecoran kita butuh waktu 28 hari sehingga baru bisa dilewati. Kami berharap dengan selesainya pembangunan Jalan Rycudu ini akses masyarakat makin lancar," kata dia.
Mengenai jalan dari depan Polsek Sukarame hingga menuju Kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang masih rusak, Levi menjelaskan jalan itu masih masuk kewenangan pengelola jalan tol yakni PT Hutama Karya. Meski demikian, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan pihak pengelola jalan tol agar juga dapat diperbaiki. "Sebenarnya ini satu kesatuan dengan Jalan Ryacudu, namun beda kewenangan," kata Levi.
Kawasan yang semula jalan Perumahan Korpri ini, kini berubah menjadi kawasan niaga baru. Di kiri kanan jalan bermunculan berbagai jenis toko, kafe, rumah makan, minimarket, dan aneka jasa. Berkembangnya kawasan ini ditunjang dengan kehadiran Kampus Itera dan Markas Polda Lampung yang bakal pindah di sebelah Kampus Itera.
Menurut Sunardi, pengelola kafe di Jalan Rycudu, pembangunan Jalan Ryacudu tak hanya meningkatkan akses menuju jalan tol, tapi berimbas pada peningkatan usaha di kawasan ini. "Tentu harga tanah makin mahal di sini. Warga yang berjualan pun bakal makin ramai, yang tadinya malas lewat sini, bakal memilih lewat sini karena jalannya bagus," kata Sunardi. (*)
Editor: Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
317
Lampung Selatan
25516
Humaniora
3358
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia