Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jelang Ramadhan, Peternak Ayam: Jaga Stabilitas Harga Jagung
Lampungpro.co, 24-Apr-2019

Heflan Rekanza 775

Share

SOLO (Lampungpro.com) : Peternak ayam petelur meminta pemerintah menjaga stabilitas harga jagung menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini. Selama ini mereka merasa selalu menjadi kambing hitam saat terjadi lonjakan harga telur.

Ketua Presidium Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Petelur Nasional Yudianto Yogiarso mengatakan, harga telur sangat mempengaruhi tingkat inflasi, baik di daerah maupun nasional. "Setiap harga telur naik, kami selalu ditekan untuk menurunkan," kata dia, Rabu (24/4/2019).

Padahal, selama ini para peternak selalu berusaha mengambil keuntungan secara wajar kendati harga telur tinggi. Termasuk saat Ramadan maupun lebaran. Terkadang, terdapat selisih harga yang cukup besar antara harga telur di kandang dengan di pasaran. Menurut Yudianto, harga telur ayam sangat terpengaruh dengan harga pakan. "Saat harga pakan tinggi, kami tidak mungkin menjual telur dengan harga rendah," ujarnya.

Sedangkan, selama beberapa tahun terakhir harga pakan di pasaran cenderung fluktuatif. Yudianto menghitung bahwa harga wajar telur di kandang setara dengan 3,6 kali harga pakan di pasaran. Jika pemerintah berharap harga telur tiap kilogram bisa ditekan di bawah Rp 24 ribu, misalnya, harga pakan per kilogram harus di bawah Rp 7 ribu.

"Sedangkan komponen pakan separuhnya adalah jagung," katanya. Artinya, dia berharap harga jagung bisa ditekan hingga di harga Rp 3.500 tiap kilogramnya. "Jika harga jagung naik, otomatis harga telur di kandang di atas Rp 24 ribu per kilogram," ungkap dia.

Meski demikian, pihaknya mengapresiasi langkah Bulog yang terus menyerap hasil panen jagung dari para petani. Harganya cukup stabil meski masih mencapai Rp 4 ribu per kilogram. Dia berharap harga tersebut bisa terus dipertahankan hingga Ramadan dan Lebaran mendatang.

Dia juga meminta pemerintah menghitung ulang hasil produksi jagung dengan kebutuhan riil di lapangan. Hal itu untuk menjamin ketersediaan pasokan jagung untuk para peternak. "Ketersediaan komoditas jagung juga berpengaruh pada harga di pasaran," jelas dia.(**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4133


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved